3) Elders (peran orang tua)
Orang tua dan tetua memberikan nasihat, mengajarkan nilai-nilai moral, dan menjadi teladan hidup sesuai dengan adat dan tradisi. Bimbingan ini bersifat holistik, mencakup aspek spiritual, sosial, dan emosional.
4) Oral tradition
Melalui cerita lisan, orang Indian mengajarkan hikmah, sejarah, dan ajaran moral yang penting. Dengan cara ini, orang dewasa muda belajar tentang sejarah suku mereka, serta nilai-nilai keberanian, kebijaksanaan, dan rasa hormat terhadap alam dan leluhur.
5) Community
Dewasa muda dilibatkan dalam kegiatan sosial dan upacara keagamaan untuk menegaskan peran mereka dalam komunitas melalui sesama dan alam yang menjadi bagian penting dari hidupnya. Hal ini membantu mereka memahami bahwa mereka adalah bagian dari jaringan sosial yang lebih besar dengan peran dan tanggung jawabnya.
6) Spirituality
Spiritualitas menjadi bagian tak terpisahkan dalam budaya Bangsa Indian. Anak-anak muda belajar berdoa, menghormati alam, serta menjalani kehidupan yang selaras dengan prinsip spiritual suku mereka. Mereka juga diajarkan untuk selalu berhubungan dengan roh leluhur dan mencari bimbingan melalui alam serta mimpi.
Dari metode di atas, ada satu yang paling menarik buatku, yakni rites of passage (upacara inisiasi). Joseph Epes Brown dalam "The Sacred Pipe: Black Elk’s Account of the Seven Rites of the Oglala Sioux" menjelaskan Vision Quest adalah bagian penting dari proses menuju kedewasaan dalam sukunya.
Bangsa Indian punya cara unik untuk menguji apakah seorang anak sudah dewasa atau belum. Bukan dari usianya, sudah puber atau belum, maupun ukuran tubuhnya. Melainkan meninggalkannya sendirian di dalam hutan. Maksud...?
Seorang anak yang memasuki usia dewasa diajak pria yang bukan ayahnya ke hutan dengan mata tertutup. Saat hari gelap, tutup matanya dibuka. Ia diminta menunggu di dalam hutan sepanjang malam sampai terbit mentari. Anak ini tidak boleh pergi ke mana pun, tidak boleh menangis apalagi berteriak.