Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Camping di Belakang Rumah, Apa Enaknya?

30 September 2024   19:19 Diperbarui: 30 September 2024   19:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarapan soto di tepi sawah | dokumentasi pribadi 

Tempalah besi selagi masih panas, ujar pepatah. 

Petuah itu cocok diterapkan dalam pola pengasuhan anak. Yang kalau diterjemahkan, artinya kira-kira: Didiklah anak selagi masih bisa dididik. Nikmatilah waktu bersama anak selagi ada kesempatan.

Menikmati waktu bersama anak, itu yang ingin aku bahas di sini. Mengantar dan mendampingi anak ke Sekolah Minggu, menemani bermain di rumah, melihat alat berat bekerja, melihat hewan, trekking ke air terjun, dan camping di belakang rumah contohnya.

Camping menjadi bagian dari kegiatan Pramuka di sekolah. Namun, tidak semua sekolah menerapkan kegiatan kemah. Agar anak kami bisa mendapat pengalaman dan keterampilan bertahan hidup melalui camping, kami yang mengajarkannya.

Camping di belakang rumah, apa enaknya?

"Di belakang rumah" ini hanya istilah, bukan harafiah. Aku menyebut begitu karena saking dekatnya dengan rumah kami. Bukan hanya enak, camping di belakang rumah bisa menjadi seru dan menyenangkan.

1) Di luar, tapi dekat dari rumah

Tidur di luar rumah menjadi menyenangkan di satu sisi, sekaligus menantang di sisi lain. Sebab, tidak semua orang bisa tidur di tempat asing.

Rumah kami jauh dari mewah, tapi nyaman untuk ditinggali. Tidur di luar rumah memberi pengalaman berkesan buat anak, melihat langit malam salah satunya.

Pemandangan saat camping, meski Merbabu sedang malu | dokumentasi pribadi 
Pemandangan saat camping, meski Merbabu sedang malu | dokumentasi pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun