Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Bukan dengan Barang Mewah, Ini Caraku Mengisi Tangki Kasih Anak

12 September 2024   15:08 Diperbarui: 13 September 2024   14:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menemani anak melihat ekskavator dan truk | dokumentasi pribadi

Di lahan proyek ini, anak kami puas bisa melihat jarak dekat, memegang, bahkan naik di atas roda ekskavator. Tapi... dianya malah ciut. Cemen. Dari jauh pengen lihat dari dekat, histeris. Sudah dekat, malah takut. Setelah kami bujuk, akhinya ia mau naik ekskavator dan difoto. Cekrek.

Akhirnya mau berani naik ke atas roda ekskavator | foto: KRAISWAN
Akhirnya mau berani naik ke atas roda ekskavator | foto: KRAISWAN

3) Membaca dan bermain bersama

Keseharian kami dan anak saat weekdays, bermain di rumah. Membaca buku, beramain mobilan, menyusun balok, mengecat, mewarnai sampai main kuda-kudaan sapi-sapian--akibat sering melihat sapi di rumah Mbah.

Mulanya, tidak mudah membangun kebiasaan membaca dan bermain. Tapi, karena kami berusaha untuk terus menemani, anak kami pun terbiasa. Malah, sering ia membaca atau bermain sendiri dengan robot-robotannya, sedang aku dan istri bisa melakukan pekerjaan lain. Senangnya!

Ada satu kejadian unik, di mana anak kami melihat koin di gelas plastik, lalu dimasukkannya di celengan plastik miliknya. Itu juga buah dari kami mengajarinya menabung uang yang diterima dari Mbah. 

***

Demikian kisah kami mengisi tangki kasih anak. Bukan dengan barang-barang mewah, tapi melalui waktu berkualitas. --KRAISWAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun