Dua dawis menampilkan paduan suara dan tarian bernuansa Nusantara. Bapak-bapak grup jimpitan juga menyumbangkan "suara perunggu"-nya meski tanpa latihan. Anak-anak joget setiap ada musik mengalun. Meriah!
5) Lomba kostum terunik
Mengambil konsep bernuansa nusantara, sie acara membuat satu lomba saat malam tirakatan. Lomba kostum terunik kategori keluarga.
Seluruh warga antusias dalam lomba ini. Ada yang memakai kebaya, beskap Jawa, ikat kepala bulu khas Maluku, sampai bulang-gotong khas Batak. Aku dan istri memakai atribut adat Batak saat pernikahan kami, anak kami dililitkan ulos di badan, dan sortali di kepalanya.
Aku tak berambisi menang. Lebih penting, terlibat dan memeriahkan acara. Siapa sangka, saat diumumkan... "Pemenang kostum keluarga terunik adalah... (Jeng jeng jeng jeng....) Keluarga... Mas Kris!"
Woah! Setelah sekian kami ikut lomba kostum, baru kali ini menang. Puji Tuhan! Terima kasih dewan juri dan panitia.
Bukan menang atau tidak, bukan pula hadiah. Kehangatan dalam malam tirakatan diwujudkan dengan kebersamaan merenungkan perjuangan para pahlawan demi meraih kemerdekaan Indonesia. Kitalah yang harus mengisinya dengan karya, dan kerja.
MERDEKA!!! --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H