Ampun, susahnya. Jadinya ya seperti akrobat. Tapi seru juga, bisa memeriahkan perlombaan. Adik-adik perempuan itu tetap semangat meniupkan tisu setinggi tiang bendera.
3) Lomba estafet sarung
Estafet menjadi gambaran sempurna tentang gotong royong. Selangkah demi langkah, diteruskan kepada rekan kerja. Kita lakukan bagian kita, harus saling percaya pada rekan.
Sarung adalah benda ajaib yang bisa mengakrabkan warga, dengan cara diestafetkan. Peserta dibuat kelompok berisi 15 orang. Tiap anggota bergandengan tangan, harus melalukan sarung dari tubuh, gandengan tangan tak boleh lepas. Paling kocak jika ada ibu-ibu gemuk, maupun anak-anak. Yang penting guyub!
4) Lomba estafet ikan
Estafet berikutnya yang kalah seru adalah estafet ikan. Ikan kecil-kecil yang dijual di pasar. Peserta juga dibuat kelompok. Syaratnya, peserta hanya boleh mengambil ikan satu persatu untuk diestafetkan. Lancar?
Hm... No way. Apalagi emak-emak yang biasa menguliti dan melumat daging ayam. Mana bisa mengambil hanya satu ikan. Satu tangkup tangan penuh, iya! Lomba ini juga lintas usia. Anak-anak yang masih SD payah, tapi ramai juga.
Omong-omong, aku dan kelompokku juara satu lomba estafet ikan. Senangnya! (I think this is my first winning, haha!) Aku tak peduli dengan hadiah, melainkan kebersamaan dengan warga, itu lebih penting.
Anak batitaku beda lagi. Semua perlengkapan pendukung sudah siap: helm, jersey, sampai sepatu. Sudah ikut kleb push bike juga (meski baru sekali datang). Bapak-mama sudah full power mendukung anak, sudah PD maksimal.