5) Anonymous
Anonymous muncul pada 2003. Hacker ini bukanlah perorangan, melainkan satu kelompok. Anonymous meretas untuk menyuarakan keadilan sosial. Sasaran mereka adalah situs web dari institusi negara, perusahaan, dan kelompok keagamaan tertentu. Pada 2008, Anonymous meretas dan menonaktifkan situs web Gereja Scientology. Mereka juga pernah menyerang PayPal, dan situs web pemerintah Australia.
Bagaimana dengan hacker di Indonesia?
Setelah dua minggu meretas Pusat Data Nasional (PDN) milik pemerintah Indonesia, hacker berjanji akan memberikan secara gratis-tis kunci untuk membuka data yang terenkripsi. Tak hanya itu, hacker yang menyebut diri Brain Cipher malah meminta maaf. Merusak citra hacker yang hebat dan misterius. Belum cukup, mereka memberikan tutorial cara membuka enkripsi. Memalukan pemerintah Indonesia.
“Rabu ini, kami akan merilis semuanya secara gratis. Kami harap serangan kami membuat kalian sadar, pentingnya industri ini dan memiliki spesialis dalam bidangnya yang kompeten,” tulis sang hacker dalam sebuah unggahan, dikutip dari @stealthmole_int, Selasa (2/7/2024).
Rabu 3/7/2024, Brain Cipher menepati janji. Dekriptor untuk PDN dikirim secara gratis. Selain tautan untuk mengunduh file dekriptor, mereka memberi bonus tutorial menggunakan file dekriptor untuk membuka akses data pada PDN. Hacker yang sangat murah hati.
Brain Cipher mendesak pemerintah Indonesia untuk mengumumkan ke publik bahwa dekriptornya berfungsi untuk membuka akses data di dalam server. Setelah dikonfirmasi, mereka akan menghapus salinan data PDN yang dimiliki. Jika tidak mengumumkan secara resmi atau malah mengaku data dipulihkan pihak lain, mereka mengancam akan membocorkan data yang disandera.
Hacker ini memberikan dekriptor gratis tanpa dorongan pihak mana pun. Bukan juga karena ketidaksepakakatan internal. Timnya mendukung keputusan untuk memberikan dekriptor gratis sepenuhnya. Namun ini terakhir kali mereka membagikan kunci secara gratis. Berikutnya, terima akibatnya.
Brain Cipher menyebut, setidaknya ada tiga alasan mereka menyerang Pusat Data Nasional.
Pertama, serangan ransomeware ini menjadi penetration test atau uji coba semata, tanpa motif politik. Penetration test juga berarti proses menguji keamanan sistem jaringan komputer dengan melakukan simulasi serangan siber. Tujuannya untuk mencari kelemahan-kelemahan dalam sistem.