Wahai Bapak-Ibu yang budiman, tak hanya melukai anakmu yang ingin tahu hasil belajarnya, tidak mengambil rapor juga tidak menghormati guru yang sudah susah payah mengolah nilai.
Dikira nilai itu bisa otomatis keluar di layar komputer, atau meminta ChatGPT mengisi? Tak tahukah Bapak-Ibu kalau ada satu digit di belakang koma pun yang salah kami harus mencetak ulang, tanda tangan lagi, stempel, belum diomeli kepala sekolah?
Dikira kami mengarang angka cantik di rapor anak Anda? Dikira barisan angka di situ terisi sehari jadi? Tolong, dipakai nuraninya!
Tidak mengambil rapor tanpa memberitahu guru alasannya adalah sikap tidak peduli. Semua punya pekerjaan, semua ada kesibukan. Tapi, pedulilah pada rapor anakmu. Beritahu guru sebagai bentuk menghargai pekerjaannya.
***
Sebagian besar Anda, pasti punya anak sekolah. Saat penerimaan rapor, Anda tipe yang mana? --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H