Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Camping, Mengajari Anak Bertahan Hidup

26 Mei 2024   17:37 Diperbarui: 27 Mei 2024   13:17 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspektasi VS realiti saat camping | (Dokumentasi Pribadi)

Kami bertiga di tenda, dengan perlengkapan terbatas, harus bertahan di tengah guyuran hujan semalaman. Dinding tenda basah, alas tenda tergenang air, dan merembes masuk. Bak di tengah lautan.

Berikut ini 3 keterampilan bertahan hidup yang kami latih pada anak. Semua dilakukan di dalam tenda, dari sore sampai esok pagi.

1) Bisa tidur

Mirip kami, anak kami mudah beradaptasi. Meski di luar rumah sendiri, ia bisa tidur lelap asalkan ada susu dan selimut. Selama ini tidur di luar rumah tapi di gedung.

Kali ini di tenda, bisakah ia tidur nyenyak? Polah aktifnya membuatku sangsi, kalau ia tak betah di dalam tenda bagaimana mau tidur? Syukurnya, meski hujan deras dan banjir ke dalam tenda anak kami bisa tidur lelap sampai pagi, no rewel.

2) Bisa makan

Anak kami relatif mudah makan. Hampir semua jenis makanan ia bisa makan. (Bahkan minuman jamu yang pahit!) Kuncinya satu: orang tua membiasakan. Istriku produsen jamu, kami juga biasakan mengonsumsi makan sehat yakni sayur, buah, dan lauk pauk bervariasi. Kedua, jangan biasakan beri jajan bermicin.

Syukurnya, meski cuma nasi putih anak kami mau makan. Camping ini istriku membawa nasi putih, udang (favorit anak), jamur, dan tempe. Ia pun bisa makan lahap meski harus diselingi nonton video di HP.

3) Bisa bermain

Flash card dan bola adalah dua mainan yang bisa mengalihkan anak dari handphone. Entah kenapa istriku keidean membawa bola. Namun, itu terbukti ampuh.

Sore sebelum makan kami bisa mengajak anak bermain di tenda 2x2 m. Tebak-tebakan gambar, lempar bola, bahkan berlari-melompat di dalam tenda. Efek samping: badan papa-mamanya didorong, ditindih, dan diinjak.

Aktivitas di dalam tenda | (Dokumentasi Pribadi)
Aktivitas di dalam tenda | (Dokumentasi Pribadi)

Malam sebelum tidur, kami ajak si anak main kembang api sisa lebaran. Tak bisa melihat bintang malam, ia bahagia bermain kembang api. Esoknya, si anak bisa jalan-jalan naik tangga dan berlarian di sekitar.

Asyik bermain kembang api sebelum tidur | (Dokumentasi Pribadi)
Asyik bermain kembang api sebelum tidur | (Dokumentasi Pribadi)

Rebahan saat papa mama bongkar tenda, lalu joging pagi | (Dokumentasi Pribadi)
Rebahan saat papa mama bongkar tenda, lalu joging pagi | (Dokumentasi Pribadi)
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun