Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Paskah 2024: Bangkit untuk Menata Kehidupan

2 April 2024   12:06 Diperbarui: 2 April 2024   12:09 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para perempuan dan kubur kosong | foto: cdn.kibrispdr.org

"Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini..."

Paskah (passover) menjadi perayaan bagi umat Nasrani di seluruh dunia. Tahun ini, Paskah dirayakan pada tanggal 31 Maret. Di sekolahku, para murid melakukan ibadah dan perayaan dengan bermacam permainan di luar sekolah. Gereja-gereja menggelar rangkaian ibadah sejak pra-Paskah, Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi, sampai kebangkitan Yesus dari kubur di hari Minggu.

Setelah perayaan Paskah di sekolah, aku libur. Jadi lebih banyak waktu bisa dihabiskan dengan keluarga. Bisa menginap di tempat Mbah di kampung, dan tentu saja mengikuti rangkaian ibadah Paskah di gereja.

Saat jam ibadah sore, berangkat dan pulang jalanan sangat padat. Sebab, berbarengan dengan teman-teman Muslim yang ngabuburit dan hendak berbuka puasa. Kadang disertai hujan atau gerimis. Meski begitu, tetap bersyukur bisa merayakan agenda ibadah masing-masing dalam keberagaman dengan saling menghargai.

Dalam ibadah Paskah, aku meringkas khotbah pak pendeta. Bacaan Alkitabnya diambil dari Markus 16:1-8. Setelah hari Sabat (Ibrani: istirahat, hari ketujuh) Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, serta Salome hendak ke kubur Yesus untuk meminyaki jasad-Nya dengan rempah-rempah. Mereka berangkat pagi-pagi benar, setelah matahari terbit. 

Mengapa pagi-pagi? Kemungkinan besar supaya tidak ketahuan oleh pemerintah Romawi. Perihal nubuat kebangkitan Yesus menjadi kontroversi waktu itu. Kubur Yesus (di gua batu) dijaga ketat oleh prajurit, bahkan disegel. Tujuannya supaya tidak ada yang mencuri jasad Yesus lalu merekayasa bahwa Yesus bangkit dari kubur.

Markus 16:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur? Ketiga perempuan ini sudah melakukan persiapan dengan membeli rempah-rempah. Tapi di tengah jalan mereka baru sadar dan saling bertanya, siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi mereka. Bisa jadi, para wanita ini bertindak spontan, tidak berpikir panjang.

Pada zaman itu, kubur orang yang sudah meninggal lazimnya adalah di bukit batu, bukan di dalam tanah. Sebuah bukit batu digali menjadi semacam gua, lalu ditutup dengan batu besar berbentuk lingkaran, dalam posisi vertikal seperti pintu. Lubang kuburnya seperti pintu, berbentuk bulat atau segi empat setinggi 1,5-2 m. Batu penutup kubur ini sangat besar, berbobot sekitar 1,5-2 ton. "Rel" untuk penutup pintu kubur juga dibuat miring ke arah menutup, sehingga akan lebih mudah menutup daripada membukanya. Hal ini bertujuan agar pintu tidak mudah dibuka.

Ketiga perempuan itu, betapa pun perkasanya mereka, takkan sanggup membuka pintu kubur itu. Namun, ketika mereka mendekati kubur, terjadi peristiwa yang mengagetkan.  16:4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling. Bagaimana bisa?

Matius 28:2-5 mencatat, terjadi gempa bumi yang hebat saat malaikat Tuhan turun dari langit, lalu menggulingkan batu itu dan duduk di atasnya. Malaikat ini wajahnya bagaikan kilat, pakaiannya putih bagaikan salju. Para penjaga kubur pun gentar ketakutan dan menjadi seperti orang mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun