Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pernikahan Mewah Crazy Rich dan Kasus Pemerkosaan di India

7 Maret 2024   14:14 Diperbarui: 13 Maret 2024   13:01 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan mewah anakMukesh Ambani | foto: Reliance Industries-Handout via REUTERS

Ngeri. Lebih parah, pelakunya tidak hanya dari rakyat, tapi juga oknum polisi yang ditangkap karena memperkosa gadis 13 tahun yang melapor ke kantornya bahwa ia diperkosa beramai-ramai. Tahun 2015, seorang turis Jepang diperkosa oleh pemandu wisatanya. Di tahun yang sama, turis Jepang yang lain diperkosa enam orang.

Desember 2018, turis Inggris dan Rusia menjadi korban pemerkosaan. Tahun 2022, turis perempuan Inggris diperkosa di depan pacarnya saat berwisata ke Pantai Awambol Sweet Waterdi Goa, India Selatan. Artinya, India bukan tempat yang aman untuk berwisata.

Mengapa marak pemerkosaan di India?

Sejak lama, India menyandang gelar negara paling berbahaya bagi perempuan. Perempuan di India harus memaksimalkan kewaspadaan saat berada di tempat umum untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan.

Faktor utama tingginya pemerkosaan di India adalah adanya celah hukum dan kondisi sosial-budaya masyarakatnya. Hukum di India sangat lemah untuk menindak kasus pemerkosaan.

Anuja Trehan Kapur, psikolog dan advokat kriminal menilai, pemerkosaan adalah pelanggaran yang tidak dapat ditebus dalam hukum pidanna India. Seringkali pelaku justru mendapat jaminan karena korban dianggap kurang bukti. Sering, terdakwa justru dilindungi polisi, politisi, dan pengacara.

Selain faktor hukum, pemerkosaan di India terjadi sebagai dampak dari kondisi sosialnya. Paham patriarki masih kuat di India, yang lebih mementingkan laki-laki.

Perempuan dianggap warga negara kelas dua. Keinginan dan pendapat anak perempuan tidak dianggap sepenting keinginan anak laki-laki. Anak perempuan harus tunduk sejak awal.

Adanya sistem kasta di India juga menjadi faktor pendorong tingginya angka pemerkosaan. Persaingan yang didorong oleh kasta, kadang berbasis agama, telah menjadi motivasi utama terjadinya pemerkosaan.

Pada banyak kasus, perempuan dari kasta bawah paling rentan terhadap pemerkosaan. Semakin banyak laki-laki dari kasta rendah bermigrasi ke perkotaan untuk mencari pekerjaan, kaum perempuan yang tetap tinggal di desa menjadi sangat rentan.

Faktor lain adalah budaya kekerasan. Equal Community Foundation mencatat, sebagian besar anak laki-laki percaya bahwa anak perempuan yang mengenakan pakaian Barat tidak bermoral. Mereka dapat dilecehkan karena mereka memintanya. Norma patriarki membuat kaum laki-laki menjadi tidak peka akan masalah ini.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun