Media sosial dihebohkan lagi dengan pernikahan mewah. Kabar kali ini datang dari India. Konglomerat India dan orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani (66) baru menggelar pesta pranikah mewah tiga hari (sejak Jumat, 1/3/2024) berturut-turut untuk anak bungsunya, Anant Ambani (28).
Kenapa heboh?Â
Sebab acara pernikahan ini mengundang pesohor dunia dengan tamu sebanyak 1.200 orang. Sebutlah Bill Gates, Mark Zuckerberg, Sunder Pichai, Ivankan Trump serta Rihana. Tak ketinggalan artis Bollywood seperti Deepika Padukone, Shah Rukh Khan, serta Rani Mukherjeje.
Dibanding pesta yang viral beberapa waktu lalu yang ‘hanya’ menghabiskan puluhan miliar, pernikahan anak Mukesh ini jauh lebih mewah. Diperkirakan menghabiskan biaya hingga Rp1,9 triliun.
Mukesh Ambani adalah miliarder dunia asal India yang menjadi orang terkaya di negaranya dan Asia. Mukesh Ambani berada di urutan kek-9 di dunia menurut Forbes. Kekayaan bersihnya mencapai 117,5 miliar dollar AS (Rp1.850 triliun).
Sumber kekayaannya berasal dari konglomerasi multinasional Reliance Industries yang membawahi perusahaan di bidang energi, petrokimia, tekstil, sumber daya alam, ritel, hingga telekomunikasi.
Lulusan teknik kimia University of Bombay ini memelopori pembangunan kilang minyak bumi terbesar di dunia bertempat di Jamnagar, Gujarat, India dengan kapasitas 33 juta ton/tahun.
Pendapatan tahunan Reliance dilaporkan lebih dari Rp1.570 triliun. Mukesh adalah anak dari Dhirubhal Ambani, seorang produsen tekstil kecil pada 1966.
Singkat cerita, bersama sepupunya bisnis Dhirubal berkembang hingga menguasai berbagai bisnis di India. Mukesh tinggal meneruskan bisnis keluarganya.
Dengan kekayaan demikian fantastis, tidak ada yang salah dengan menggelar pesta pernikahan super mewah. Bahkan jika harus mengundang semua orang kaya dari seluruh dunia.
Tapi…
Di balik pesta pora dan kebahagiaan yang dipamerkan keluarga Ambani, rasanya kurang pas jika melihat kondisi dunia saat ini.
Perang Rusia-Ukraina, Israel-Palestina yang menimbulkan ribuan korban termasuk kaum perempuan dan anak-anak.
Para korban bertahan hidup hanya dengan nafas dan pakaian yang membungkus tubuh. Jamuan mewah untuk para tamu Mukesh yang juga miliarder terasa mubazir.
Terlebih jika melihat kondisi internal di India. Kapan lalu viral seorang turis perempuan Spanyol diperkosa oleh tujuh orang India.
Sungguh ironi. Satu sisi, keluarga Ambani bisa berpesta pora selama tiga hari dalam pernikahan yang bahagia anak bungsunya. Di hari yang sama, terjadi kasus pemerkosaan yang pelakunya adalah orang India.
Turis asal Spanyol ((F) mengaku diserang dan diperkosa sekelompok orang di distrik Dumka, Jharkhand, India pada Jumat, 1/3/2024. Padahal, korban tidak sendiri, melainkan bersama suaminya (V). Keduanya adalah travel vlogger. Pasangan ini melakukan turing dengan sepeda motor ke berbagai negara Asia Selatan.
Sebelum kejadian, mereka sedang menuju Nepal dengan mengambil jalur melintasi India melalui Benggala Barat. Mereka mendirikan tenda di daerah semi-hutan, sekitar 2 kilometer dari jalan utama di distrik Dumka. Tiba-tiba, tujuh orang memasuki tenda lalu menyerang, merampok dan memperkosa korban. V dipukul di kepala dengan helm, dan mengalami luka di bagian mulut.
Pasca kejadian, F dan V menghentikan mobil polisi yang sedang berpatroli sekitar pukul 11 malam. Pasangan tersebut mengalami memar dan luka di wajah.
Para pelaku menodongkan pisau ke leher, dan mengancam akan membunuh V. Terkini, polisi telah menangkap empat pelaku yang telah mengakui perbuatannya.
"Memalukan! Orang India memperlakukan orang asing seperti mereka memperlakukan perempuan mereka sendiri. Malu pada masyarakat kita yang busuk," ujar aktor Bollywood, Richa Chadha.
Banyak kasus pemerkosaan di India
Musibah yang dialami turis Spanyol ini bukan kali pertama di India. Dari tahun 2013-2022, jumlah kasus pemerkosaan berada di kisaran 30 ribu kasus per tahun, belum termasuk yang tidak dilaporkan. Jika dirata-rata, terjadi 90 kasus pemerkosaan di India setiap harinya.
Ngeri. Lebih parah, pelakunya tidak hanya dari rakyat, tapi juga oknum polisi yang ditangkap karena memperkosa gadis 13 tahun yang melapor ke kantornya bahwa ia diperkosa beramai-ramai. Tahun 2015, seorang turis Jepang diperkosa oleh pemandu wisatanya. Di tahun yang sama, turis Jepang yang lain diperkosa enam orang.
Desember 2018, turis Inggris dan Rusia menjadi korban pemerkosaan. Tahun 2022, turis perempuan Inggris diperkosa di depan pacarnya saat berwisata ke Pantai Awambol Sweet Waterdi Goa, India Selatan. Artinya, India bukan tempat yang aman untuk berwisata.
Mengapa marak pemerkosaan di India?
Sejak lama, India menyandang gelar negara paling berbahaya bagi perempuan. Perempuan di India harus memaksimalkan kewaspadaan saat berada di tempat umum untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan.
Faktor utama tingginya pemerkosaan di India adalah adanya celah hukum dan kondisi sosial-budaya masyarakatnya. Hukum di India sangat lemah untuk menindak kasus pemerkosaan.
Anuja Trehan Kapur, psikolog dan advokat kriminal menilai, pemerkosaan adalah pelanggaran yang tidak dapat ditebus dalam hukum pidanna India. Seringkali pelaku justru mendapat jaminan karena korban dianggap kurang bukti. Sering, terdakwa justru dilindungi polisi, politisi, dan pengacara.
Selain faktor hukum, pemerkosaan di India terjadi sebagai dampak dari kondisi sosialnya. Paham patriarki masih kuat di India, yang lebih mementingkan laki-laki.
Perempuan dianggap warga negara kelas dua. Keinginan dan pendapat anak perempuan tidak dianggap sepenting keinginan anak laki-laki. Anak perempuan harus tunduk sejak awal.
Adanya sistem kasta di India juga menjadi faktor pendorong tingginya angka pemerkosaan. Persaingan yang didorong oleh kasta, kadang berbasis agama, telah menjadi motivasi utama terjadinya pemerkosaan.
Pada banyak kasus, perempuan dari kasta bawah paling rentan terhadap pemerkosaan. Semakin banyak laki-laki dari kasta rendah bermigrasi ke perkotaan untuk mencari pekerjaan, kaum perempuan yang tetap tinggal di desa menjadi sangat rentan.
Faktor lain adalah budaya kekerasan. Equal Community Foundation mencatat, sebagian besar anak laki-laki percaya bahwa anak perempuan yang mengenakan pakaian Barat tidak bermoral. Mereka dapat dilecehkan karena mereka memintanya. Norma patriarki membuat kaum laki-laki menjadi tidak peka akan masalah ini.
***
Dibanding menggelar pesta pernikahan mewah senilai triliunan, alangkah lebih baik kalau uangnya disumbangkan untuk orang yang memerlukan, khususnya bagi warga India sendiri.
Untuk apa mengundang tamu miliarder, toh mereka sudah kaya. Sangat ironi, menggelar pesta pernikahan mewah sedangkan kasus pemerkosaan masih menjadi masalah di India. –KRAISWANÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI