Aku termasuk warga baru di wilayahku. Belum mengenal semua warga se-RW. Aku juga pembawaannya ekslusif, sulit memulai relasi dengan orang baru.
Dengan menjadi anggota KPPS, aku bisa mengenal warga lain, dari yang muda sampai dewasa. Bisa tahu dan mempelajari karakter orang lain khususnya dalam menghadapi masalah. Ini pun proses belajar.
2) Melayani masyarakat memakai hak suara
"Tuanku ya rakyat, jabatan cuma mandat", demikian slogan Ganjar Pranowo, salah satu Capres di Pemilu 2024.
Ungkapan ini jadi slogan sekaligus kritikan bagi para pejabat negara. Mereka mendapat jabatan agar membuat kebijakan yang pro rakyat, melayani rakyat. Faktanya, mayoritas pejabat justru melayani perut sendiri.
Tidak harus jadi pejabat dulu agar bisa melayani rakyat. Dari level terkecil di masyarakat, kita bisa melayani rakyat, menjadi anggota KPPS misalnya.
Sejak pelantikan, kerja bakti persiapan, hari H, penghitungan suara dan rekapitulasi hingga dini hari. Saat para warga sudah lelap di kasur empuk, anggota KPPS masih terjaga mengawal surat suara hingga dikumpulkan di kecamatan. Ini semua demi melayani masyarakat agar bisa memakai hak suaranya.
3) Usaha mengisi kemerdekaan
"Kemerdekaan telah kita raih, sehingga kita menjadi bangsa yang mandiri. Tugas kita saat ini tidak lagi melawan penjajah, tetapi mengisi kemerdekaan..." demikian ujarku kepada murid di kelas. Bak sedang berpidato di acara malam tirakatan RT.
Bagi murid, belajar tekun dan sungguh-sungguh, mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan mengikuti upacara bendera. Bagi orang tua, bekerja dengan tekun dan jujur agar keluarga sejahtera.Â