Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Waktu Terbaik Kedua untuk Menanam adalah Hari Ini

10 Desember 2023   15:10 Diperbarui: 14 Desember 2023   15:35 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam pohon buah, diikuti anak bayi--meski malah cabut-cabut batang singkong | dokumentasi pribadi

Aku mengalami sendiri, bahwa tindakanku di masa lalu berdampak bagi masa kini. Kira-kira saat SMP (berarti sekitar sepuluh tahun), aku menanam bibit alpukat dari biji. Bijinya seberapa berkualitas, pohonnya bagus atau tidak, cukup nutrisi atau tidak; aku tak peduli. Pokoknya aku tanam saja.

Saat masa kuliah, pohon itu berbuah juga. Meski tak lebat, rasanya manis, gurih, dan lezat. Tiap tahun alpukat itu rutin berbuah. Saat menikah dan punya anak, istri dan anakku bisa makan alpukat itu.

Pohon alpukat yang aku tanam sepuluh tahun lalu, sedang berbuah | dokumentasi pribadi
Pohon alpukat yang aku tanam sepuluh tahun lalu, sedang berbuah | dokumentasi pribadi

Menunggu sepuluh tahun amat lama rasanya. Tapi hasilnya sepadan jika sejak sepuluh tahun lalu mulai menanam.

Kapan lalu aku dan istri mengajak anak belanja bibit pohon buah. Kami putuskan beli bibit pohon mangga, alpukat, dan tentu saja duren.

Bibit durian | dokumentasi pribadi 
Bibit durian | dokumentasi pribadi 

Saat beli bibit, anak kami berusia dua tahun. Bibit cangkokan bisa berbuah kira-kira 5 tahun (2x lebih cepat dari biji). Maka, saat anak kami masuk SD, harusnya ia bisa mengecap buahnya. Keren.

Bibit pohon alpukat mentega | dokumentasi pribadi 
Bibit pohon alpukat mentega | dokumentasi pribadi 

Kerinduan kami ingin membuat kebun buah di kebunnya Mbah. Kalau terlalu muluk, setidaknya bisa panen buah untuk dimakan sendiri.

Lebih dari itu, kebiasaan menanam pohon sebagai wujud kepedulian pada kelestarian alam perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Apalagi di era TikTok, di mana anak makin apatis, tidak peka, dan rapuh saat menghadapi tantangan.

Harusnya kecintaan anak pada alam dan lingkungan membentuknya jadi pribadi lebih kuat, adaptif dan peduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun