Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Hendak Angkat Agus Subiyanto jadi Panglima TNI, Nepotisme Lagi?

7 November 2023   15:06 Diperbarui: 7 November 2023   17:44 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Subiyanto | foto: tniad.mil.id via liputan6.com

Menurut Jokowi, Agus merupakan perwira tinggi TNI yang memenuhi kriteria. Sosoknya dianggap diperlukan untuk menjadi Panglima TNI meski baru menjabat KSAD. (Diperlukan untuk memenangkan Prabowo-Gibran?)

Agus Subiyanto akan menjalani fit and proper test setelah Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengirim surat presiden ke DPR pekan lalu. Atas kondisi ini, koalisi masyarakat sipil bereaksi. Mereka mengendus ada aroma nepotisme di balik pencalonan Agus sebagai Panglima TNI.

Ketua YLBHI Muhammad Isnur mewakili koalisi masyarakat menilai, latar belakang kedekatan Jokowi dan Agus menjadi salah satu indikasi adanya praktik nepotisme. Agus pernah menjabat Komandan Kodim 0735/Surakarta pada 2009/2011. Saat itu, Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo.

Menurut Isnur, praktik pergantian Panglima TNI kali ini mereduksi kebutuhan regenerasi dan rotasi matra TNI yang diwarnai motif tertentu, mengarah pada politik praktis. Kepentingan tersebut menyangkut pemenangan pasangan Prabowo-Gibran. Apalagi Prabowo adalah seorang veteran.

Harusnya, pertimbangan pemilihan calon Panglima TNI harus didasarkan pada kepentingan rotasi dan regenerasi dalam tubuh TNI. Bukan didasarkan pada kedekatan personal maupun kepentingan politik.

Mau bagaimana lagi? Sedang lembaga sebesar MK pun bisa digugat oleh seorang mahasiswa (dikabulkan pula), apalah sulitnya rotasi dan regenerasi dalam organ TNI di mana presiden punya kewenangan. Selain sarat nepotisme, pencalonan Agus dianggap kental dengan dimensi politik praktis menjelang Pemilu 2024.

Rencananya, Agus akan diuji oleh Komisi I DPR pada 14 November 2023. Kepastian uji kelayakan dan kepatutan masih menunggu kepastian dari Badan Musyawarah DPR. Agus menyatakan bahwa dirinya belum tentu menjadi Panglima TNI karena harus melewati uji kelayakan dan kepatutan terlebih dulu.

***

Aku kembali teringat perkataan Butet Kartaredjasa. Melik Nggendhong Lali, artinya keinginan berlebihan akan sesuatu, akan membuat seseorang melanggar tata aturan dan norma. Jokowi akan melakukan apa pun agar keinginannya tercapai. Tak peduli jika melanggar aturan dan norma. --KRAISWAN 

Referensi: 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun