Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ibuku Mengalah, Agar Aku Bisa Sekolah

5 November 2023   17:49 Diperbarui: 7 November 2023   12:19 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau seseorang tidak bisa baca-tulis, bagaimana bisa jadi pahlawan...?

Di sinilah kehebatan ibu. Ia bersama keempat saudari dan satu kakak lelaki hidup dalam keluarga sederhana. Jangankan sekolah, buat makan sehari-hari pun susah.

Prihatin akan kondisi orang tuanya yang hanya buruh tani, ibu berprinsip tidak apa ia tidak sekolah asalkan adik-adiknya bisa sekolah.

Sanggupkah ibu bertahan di tengah gempuran zaman? Bisa. Entah bagaimana, ibu tahu membaca angka satu sampai 10, jam, tanggal, bahkan membedakan nilai mata uang. Aku yakin, semua karena pertolongan Tuhan.

Kedua, mau mengalah

Kata orang, mengalah artinya kalah. Tidak begitu dengan ibu. Mengalah hanya bisa dilakukan orang yang berjiwa besar.

Bapak dan ibu tidak pernah pacaran. Sadar adiknya juga antri untuk menikah (urut dari yang tua), ibu harus segera menikah. Oleh saudaranya, ibu dikenalkan kepada bapak (pembawaannya pekerja keras). Tanpa niat terlalu selektif, mereka pun menikah.

Ternyata, bapak berkarakter kolot, pelit, keras kepala, dan punya luka batin yang belum diselesaikan. Mereka sering bertengkar (hingga aku dewasa). 

Meski tak pernah memukul, kata ibu bapak sering diam jika ada masalah. Dalam diamnya, bapak justru menambah masalah. Sekalinya bicara, keluar kata-kata kasar yang menyakiti hati.

Bapak juga kurang peka akan kebutuhan rumah tangga. Meski punya uang, ia menyimpan rapat untuk diri sendiri. Kalau ibu tidak kerja serabutan, belanga takkan mengepul.

Ilustrasi: ibu, pahlawan pertamaku | foto: warungkopi.okezone.com via idntimes.com
Ilustrasi: ibu, pahlawan pertamaku | foto: warungkopi.okezone.com via idntimes.com

Wanita mana yang tahan diperlakukan begitu? Bagi orang kebanyakan, pasti sudah berpisah. Orang menikah supaya bahagia, bukan menderita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun