Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Sindrom Skibidi Toilet dan Kendali Orangtua pada HP

16 Agustus 2023   12:57 Diperbarui: 18 Agustus 2023   09:48 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skibidi Toilet | gambar: Youtube/Windah Basudara

Menurut naturnya, apa yang anak-anak lihat akan mereka pelajari, tiru dan aplikasikan dalam kesehariannya. Bagaimana respons orang tua atas sindrom Skibidi Toilet?

Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini peran kunci orang tua agar anak tidak terkena gangguan emosional dari konten di media sosial.

1) Batasi penggunaan HP sesuai usia

Bayi zaman sekarang, hampir mustahil tidak terpapar HP dan media sosial. Beberapa orang tua tidak ingin repot, memberi HP pada anak agar diam, khususnya saat di tempat umum.

Sebaiknya batasi penggunaan HP untuk anak batita. Jangan bangga jika bisa membelikan HP pribadi buat anak. Jika salah, alih-alih bahagia anak justru berpotensi mengalami gangguan emosional.

2) Buat perjanjian tentang penggunaan HP 

Jika anak sudah mulai bisa diajak berkomunikasi, boleh saja memberi akses pada HP. Namun dengan catatan untuk keperluan sekolah.

Orang tua juga berhak tahu apa yang anak tonton. Jika ada konten yang tidak mereka mengerti, atau bertentangan dengan nilai yang diajarkan anak harus membicarakan pada orang tua.

Masalahnya jika orang tua tidak pernah mengajarkan nilai pada anak, dia akan menyerap mentah-mentah semua konten dari media sosial.

3) Pantau penggunaan gawai secara berkala

Jangan mengira anak baik-baik saja jika sudah diberi HP. Konten yang mereka tonton tidak semua membangun. Orang tua perlu memantau gawai anak secara rutin.

Kurangnya pengawasan atau pembiaran menjadi peluang anak terjebak menonton konten yang merusak seperti adegan kekerasan atau hal-hal yang tidak sesuai usianya. Entahkah dari media sosial, game online maupun media lainnya.

Dengan mendampingi anak, kita bisa mengarahkan dan memilahkan konten yang positif atau memberikan penjelasan pada anak jika muncul konten yang kurang baik.

Jika perlu, gunakan fitur-fitur keamanan keluarga seperti SafeSearch di Google yang dapat membantu memfilter konten tertentu di hasil penelusuran, baik gambar, video maupun situs web. Ini pun tidak jaminan aman. Orang tua tetap harus memantau HP anak.

4) Bangun relasi yang hangat dan terbuka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun