Istriku tampil kontras dengan mereka. kebayanya minimalis tanpa payet. Cincinnya kecil. Kalungnya juga kecil, tidak kentara kalau memakai kalung. Istriku ditawari pinjaman kalung emas (asli ya). Ia tentu menolak. Istriku sudah punya kalung meski kecil, miliknya sendiri. Itu pun sebagai hadiah pernikahan. Sebab ia tidak memedulikan tampilan luar dan komentar orang.
Aku jadi teringat tentang kriteria kecantikan seorang perempuan. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. 1 Petrus 3:3-4
Bukan perhiasan emas, tapi roh yang lemah lembut dan tenteram. Itulah kecantikan sejati seorang perempuan. Memancar dari dalam hati. --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H