Keempat, peserta akan rapat lalu berdiri sesuai urutan dalam kalimat yang aku tampilkan.
Kelima, murid-murid lain akan menjadi 'juri', apakah peran teman-teman mereka di depan sudah benar atau belum. Kebanyakan anak yang menjadi peserta bisa menjawab dengan benar.
Memang materi kalimat efektif ini sangat mudah. Meski begitu, ada satu-dua anak yang salah karena bingung atau tidak mengerti. Misalnya jika dalam satu kalimat, pada dua kelompok kata menduduki peran yang sama, misalnya sama-sama sebagai Objek. Lalu timbul konflik. Padahal huruf yang aku sediakan masing-masing hanya satu.
Jika itu yang terjadi, aku akan minta pada anak yang mendapat huruf dimaksud untuk berdiri di dua posisi dengan cara berpindah. Unik kan?
Tidak semua anak mau mencoba. Mungkin tidak semua anak tertarik dengan kegiatan semacam ini. Namun, aku yakin suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan tidak hanya tangan untuk menulis, tapi keseluruhan tubuh mereka untuk bergerak bakal memberi kesan berbeda bagi murid. Semoga.
Betapa pun mudahnya materi suatu pelajaran, kalau disajikan dengan cara berbeda akan menarik minat anak. Biasanya anak akan lebih mudah memahami, dan senang untuk memerankan sesuatu. Karena dengan begitu mereka mengalami sendiri apa yang dipelajari. --KRAISWAN
Terima kasih untuk muridku Felice yang sudah mengambil gambar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H