Perlu sekitar 150 tentara dan 200 sukarelawan dari kelompok masyarakat adat untuk menemukan anak-anak itu dengan menyisir area 300 km persegi.
Pada Jumat (9/6), setelah pencarian selama sebulan, anjing pelacak menemukan anak-anak tersebut. Mereka telah diterbangkan ke ibu kota Bogota dan menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Banyak penduduk Katolik di Kolombia menyebut penyelamatan anak-anak ini sebagai keajaiban. Namun, Rufino menilai kisah ini didasari hubungan spiritual mereka dengan alam.
Anak-anak kita tidak harus terjebak di hutan untuk menguji ketahanan hidupnya, sedangkan di kelas atau di dalam rumah saja mereka minim keterampilan.
Pengalaman empat anak yang bertahan di hutan Amazon itu menjadi pembelajaran bagi generasi gadget. Jangan kira dengan memfasilitasi anak dengan segala kemudahan akan menolong mereka saat menghadapi kesulitan.
1) Menguasai teknologi bagus, tapi jangan terpisah dari alam
Generasi Alpha tidak perlu diajari untuk memakai handphone. Hanya dengan melihat dan menyentuh sendiri, mereka langsung mahir. Orangtua lah yang memegang kendali. Berikan handphone di usia yang tepat.
Tak cukup teknologi, anak harus mengetahui keterampilan dasar menggunakan pisau, cutter, gunting dan benda-benda di sekitar. Ia juga harus diajarkan mengenal alam sekitarnya. Sesekali ajaklah hiking atau camping.
2) Biarkan anak menyelesaikan masalahnya
Kalau anak mendapat masalah dengan teman di sekolah, kebanyakan kita akan maju sebagai pahlawan. Kita tidak terima jika anak kita menjadi korban apalagi dituduh pelaku. Kita ingin membela.
Tapi ini tidak berguna dan menyesatkan. Kisah Mario Dandy buktinya. Dia mengira orangtuanya yang kini tersangka bisa mengurus semua masalahnya. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya, orangtua cukup mendampingi dan memberi dorongan.