Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Malaysia Panic Buying Air Minum, Hikmah untuk Lebih Menghargai Air Bersih

23 Mei 2023   14:31 Diperbarui: 24 Mei 2023   09:58 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panic Buying terjadi di Penang, Malaysia, di mana para warga berbondong-bondong membeli air minum kemasan, karena kekeringan yang terjadi di sana.| Sumber: Bernama via kompas.tv

Kita bersyukur, baru di era pemerintahan Jokowi dibangun banyak waduk dan bendungan, khususnya di daerah yang curah hujannya sedikit. Namun itu sebatas ikhtiar. Banyak bendungan kalau tiada hujan juga percuma.

3) Air bersih makin sulit didapat, yuk hemat!

Kita tidak harus mengalami kekeringan seperti Malaysia agar menghemat air bersih, lalu terjadi panic buying pula. Mau air melimpah atau tidak, hendaknya kita memakai air bersih dengan bijak. Entahkah untuk mandi, cuci atau minum.

Paling simpel, kalau minum dari air gelas kemasan harus dihabiskan, jangan disisakan. Sampai ada produsen yang mengganti kemasan lebih kecil, agar kalau orang minum tidak habis tidak banyak yang dibuang.

Kalau ada godaan membuang air sisa di gelas kemasan, ingatlah fenomena di Malaysia ini. Seiring berkembangnya teknologi dan industri, air bersih makin sulit didapat. Yuk hemat air bersih! --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun