Namun, Polda Lampung menghentikan penyelidikan kasus terhadap Bima Yudho. Sebab, dalam video Bima, tidak ditemukan unsur pidana. Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Donny Arief Praptomo, kata 'dajal' yang diucapkan Bima adalah kata benda, tidak merujuk pada suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) tertentu.
Donny menambahkan, tidak ditemukan kalimat-kalimat lain yang memiliki makna yang menimbulkan ujaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA. Cerdas.
Hanya berselang beberapa hari setelah Bima beraksi, mendadak jalanan di Lampung dibangun dengan cor. Ajaib. Hal ini mengundang reaksi kagum dan susah dipercaya para warganet. Seperti membangun candi Roro Jonggrang, semalam jadi.
Efek Bima di media sosial telah membuat jalanan di Lampung yang rusak parah diperbaiki 'dalam semalam'. Banyak warga yang salut, memuji dan mendukung Bima bahkan membuat aduan pada Bima. Memangnya dia pegawai pemerintah? Karena kritiknya, pemerintah Lampung baru bergerak. Berarti dananya memang ada.
Dari 38 provinsi di Indonesia, tidak hanya Lampung yang memiliki infrastruktur tidak memadahi. Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, daerah asal istriku pun sejak dulu begitu. Di daerahmu juga? Apa perlu diviralkan dulu baru dibangun? --KRAISWANÂ
Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H