Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gita Savitri Memilih Childfree agar Awet Muda, Ternyata Takut Punya Anak

15 Februari 2023   16:04 Diperbarui: 15 Februari 2023   16:08 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputusan punya anak atau tidak harus diputuskan bersama pasangan (laki-laki dan perempuan, suami-istri). Tidak bisa sendirian.

Berdasarkan penelitian S Dalphonse dari National Center for Biotechnology Information, disimpulkan beberapa alasan mengapa orang memilih tidak punya anak, antara lain:

  • Demi memperjuangkan karier.
  • Pernikahan kurang stabil atau rawan terjadi perceraian.
  • Dibesarkan di lingkungan yang tidak menyenangkan.
  • Tidak mau menghadapi tekanan mental seperti kelelahan, frustasi hingga sakit hati saat merawat anak.
  • Ingin memiliki banyak uang dan waktu luang untuk dihabiskan sendiri.

Dari alasan di atas, bisa disimpulkan bahwa orang yang memilih childfree adalah manusia egois, tidak ingin direpotkan dengan kehadiran anak. Hidup untuk diri sendiri.

Keputusan untuk Childfree memiliki beberapa keuntungan maupun kerugian. Keuntungannya di antaranya:

  • Punya waktu lebih untuk merawat diri
  • Kesempatan berkarier terbuka lebar
  • Bumi tak makin sempit

Sedangkan kerugian untuk memilih childfree yakni:

  • Susah membaur dengan kelompok sebaya
  • Kehilangan peran penting bagi generasi mendatang
  • Tidak ada yang menemani di masa tua

Alasan Gita Savitri memutuskan childfree

Disampaikan dalam sebuah tayangan yang dipandu Kick Andy, Gita dan suami mulanya berbeda pendapat. Sang suami ingin punya anak, sedang Gita tidak. Gita merasakan resah atas pertanyaan orang-orang di sekitarnya, kapan punya anak, umur berapa punya anak. Tapi kenapa dia pengen punya anak tidak pernah ada yang menanyakan.

Keresahan itu mendorongnya berpikir bagaimana kalau tidak punya anak. Gita mendiskusikan hal ini dengan suaminya. Ia juga melihat di masyarakat, orang takut blak-blakan soal punya anak itu sulit, harus dipikirkan baik-baik. Akhirnya Gita dan suaminya setuju untuk memutuskan childfree. Menurutnya, hidup berdua sudah enak dan cukup.

Lebih jauh, Gita mengaku melalui blog pribadi bahwa dirinya punya kecenderungan sifat narsistik, menurun dari ibunya. Ibunya menjadi narsistik karena pengalaman dari masa lalu. Kekurangan ini yang membuat Gita dan saudaranya menjadi lemah. Ia merasa tidak ideal, tidak siap mental untuk menjadi ibu. Sejatinya, ada masalah batin pada Gita yang tidak diselesaikan.

Gita takut kalau tekanan mengurus anak jadi capek, stres dan bisa makin parah. Itu alasan intinya kenapa Gita enggan punya anak. Uniknya, ibunya menghormati keputusannya untuk childfree. Syukur ibunya tidak childfree juga. Kalau begitu, kan Gita tidak bisa mengambil keputusan childfree.

Gita benar, punya anak bisa stres

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun