Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gita Savitri Memilih Childfree agar Awet Muda, Ternyata Takut Punya Anak

15 Februari 2023   16:04 Diperbarui: 15 Februari 2023   16:08 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gita Savitri, awet muda karena childfree | foto: IG/gitasav

Di kala banyak pasangan menikah agar segera memiliki anak, malah ada kalangan yang ingin bebas dari anak (childfree). Alasannya juga konyol, agar bisa awet muda.

Lagi pula, siapa manusia di dunia ini yang tidak ingin awet muda? Apalagi kaum perempuan. Kulit mulus tanpa kerut adalah keharusan. Betul?

Belum lama ini trending fenomena childfree di media sosial. Gita Savitri, Youtuber, selebgram, penulis buku, sekaligus influencer yang berdomisili di Jerman membagikan rahasia alami agar tetap awet muda, yakni tidak memiliki anak (childfree).

Selebgram berusia 30 tahun ini merasa bangga, bisa awet muda dengan tidak punya anak. Mengutip detik.com, Gita mengungkapkan melalui live Instagram. "Iya, buat gua (anak itu) beban. Buat lo, kan, anugerah. Buat gua beban makanya gua nggak mau (punya anak). And there's nothing wrong with it (Dan nggak ada yang salah dengan itu)."

Komentar Gita itu menuai berbagai respons dari warganet. Ada yang langsung menilai Gita sombong. Ada pula yang memahami keputusannya.

Apakah proses penuaan dapat dihindari? Nanti di usia 40 atau 50 tahun misalnya, tetiba keriput di wajah tidak dapat dihindari, apakah tidak stres? Sudah dibela-belain kulit mulus, tidak memiliki anak lagi. Kasihan. Padahal semua yang hidup, pada akhirnya akan menua, berkurang kualitasnya, lalu mati juga.

Gita mulai dikenal sebagai Youtuber dan influencer sejak Desember 2009, ia membagikan video cover sebuah lagu. Pada 2016 ia mulai tergerak membuat video-video yang bisa menginspirasi orang lain. Tapi pilihan untuk childfree tidak memberi inspirasi apa pun, bagiku.

Menurut Kamus Cambridge, childfree adalah istilah untuk orang yang enggan memiliki anak. Pandangan ini berbeda dengan childless, yaitu pasangan yang menginginkan anak tapi tidak bisa karena beberapa alasan. Paham childfree sepenuhnya terletak pada keinginan penganutnya.

Population Media Center menjelaskan, seringkali keputusan childfree dianggap bertentangan dengan norma peradaban pro-natalitas. Norma ini telah mengakar dan dianut hampir seluruh manusia di bumi. Melahirkan anak dan menjadi orang tua adalah salah satu bentuk kesuksesan manusia.

Alasan pasangan memilih childfree

Keputusan punya anak atau tidak harus diputuskan bersama pasangan (laki-laki dan perempuan, suami-istri). Tidak bisa sendirian.

Berdasarkan penelitian S Dalphonse dari National Center for Biotechnology Information, disimpulkan beberapa alasan mengapa orang memilih tidak punya anak, antara lain:

  • Demi memperjuangkan karier.
  • Pernikahan kurang stabil atau rawan terjadi perceraian.
  • Dibesarkan di lingkungan yang tidak menyenangkan.
  • Tidak mau menghadapi tekanan mental seperti kelelahan, frustasi hingga sakit hati saat merawat anak.
  • Ingin memiliki banyak uang dan waktu luang untuk dihabiskan sendiri.

Dari alasan di atas, bisa disimpulkan bahwa orang yang memilih childfree adalah manusia egois, tidak ingin direpotkan dengan kehadiran anak. Hidup untuk diri sendiri.

Keputusan untuk Childfree memiliki beberapa keuntungan maupun kerugian. Keuntungannya di antaranya:

  • Punya waktu lebih untuk merawat diri
  • Kesempatan berkarier terbuka lebar
  • Bumi tak makin sempit

Sedangkan kerugian untuk memilih childfree yakni:

  • Susah membaur dengan kelompok sebaya
  • Kehilangan peran penting bagi generasi mendatang
  • Tidak ada yang menemani di masa tua

Alasan Gita Savitri memutuskan childfree

Disampaikan dalam sebuah tayangan yang dipandu Kick Andy, Gita dan suami mulanya berbeda pendapat. Sang suami ingin punya anak, sedang Gita tidak. Gita merasakan resah atas pertanyaan orang-orang di sekitarnya, kapan punya anak, umur berapa punya anak. Tapi kenapa dia pengen punya anak tidak pernah ada yang menanyakan.

Keresahan itu mendorongnya berpikir bagaimana kalau tidak punya anak. Gita mendiskusikan hal ini dengan suaminya. Ia juga melihat di masyarakat, orang takut blak-blakan soal punya anak itu sulit, harus dipikirkan baik-baik. Akhirnya Gita dan suaminya setuju untuk memutuskan childfree. Menurutnya, hidup berdua sudah enak dan cukup.

Lebih jauh, Gita mengaku melalui blog pribadi bahwa dirinya punya kecenderungan sifat narsistik, menurun dari ibunya. Ibunya menjadi narsistik karena pengalaman dari masa lalu. Kekurangan ini yang membuat Gita dan saudaranya menjadi lemah. Ia merasa tidak ideal, tidak siap mental untuk menjadi ibu. Sejatinya, ada masalah batin pada Gita yang tidak diselesaikan.

Gita takut kalau tekanan mengurus anak jadi capek, stres dan bisa makin parah. Itu alasan intinya kenapa Gita enggan punya anak. Uniknya, ibunya menghormati keputusannya untuk childfree. Syukur ibunya tidak childfree juga. Kalau begitu, kan Gita tidak bisa mengambil keputusan childfree.

Gita benar, punya anak bisa stres

Di balik semua pro-kontra pandangan Gita Savitri, pendapatnya benar bahwa memiliki anak bisa membuat jadi stres. Tidak berarti aku sepakat dengan prinsipnya. Menjadi orang tua adalah panggilan dari Allah. Stres, capek, lelah, sakit hati bahkan cepat tua tak dapat dihindari.

Aku dan istri pun tidak ideal menjadi orang tua, karena memang tidak ada manusia yang ideal sejak kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa. Aku dan istri meyakini, meski tidak ideal Tuhan yang akan memampukan kami. Dia yang memberi tugas sebagai orang tua, Dia yang akan menolong.

Allah memberi panggilan umum agar suami-istri bisa memiliki anak, menghasilkan keturunan. (Ada juga pasangan yang mendapat panggilan khusus, lama menikah tapi tidak memiliki anak, entah faktor kesehatan atau lainnya.)

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.Kejadian 1:28

Punya anak bisa stres, tapi banyak bahagianya | foto: KRAISWAN
Punya anak bisa stres, tapi banyak bahagianya | foto: KRAISWAN

Meski stres dan melelahkan, ada berkat tak terduga yang melebihi awet muda dengan menjadi orang tua. Beberapa di antaranya bisa menyatakan kasih kepada anak, bisa mengenalkan Allah Pencipta kepada anak, lebih bahagia melihat tumbuh kembang anak.

Tetap awet muda meski punya anak

Pandangan Gita tidak bisa disalahkan, juga tidak perlu ditiru. Sebab, ada banyak artis perempuan yang nampak awet muda meski sudah punya anak, usianya lebih tua dari Gita Savitri. Sebut saja Wulan Guritno (42) dan Sophia Latjuba (52). Mereka tetap awet muda meski punya anak.

Tetap awet muda meski punya anak | foto: IG/wulanguritno, Deki Prayoga/bintang.com via liputan6.com
Tetap awet muda meski punya anak | foto: IG/wulanguritno, Deki Prayoga/bintang.com via liputan6.com

Childfree adalah pilihan tiap pasangan, itu betul. Tapi jangan karena alasan ingin awet muda, padahal takut punya anak. Kalau ada luka batin, ya diobati. Kalau belum siap, ya belajar. Semoga kebahagiaan kita tidak ditentukan hanya dari kulit yang mulus. --KRAISWAN

Referensi: 1, 2, 34

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun