Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Fajar Sadboy Lebih Terkenal daripada Nono Juara 1 Olimpiade Dunia?

26 Januari 2023   14:50 Diperbarui: 26 Januari 2023   14:57 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk bisa terkenal tidak harus pintar atau berprestasi. Asalkan punya nilai jual, lebih dari cukup. Media sosial bisa menjadi kendaraan menuju ketenaran itu. Entahkah hanya sesaat, atau jangka panjang. Seperti dialami seorang remaja yang dikenal dengan Fajar Sadboy.

Siapa Fajar Sadboy?

Seorang remaja kelahiran Desa Bubea, Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo (loh, tetangganya Norman Kamaru ya???) dengan nama lengkap Fajar Labatjo berusia 15 tahun. Ia terkenal di Tiktok yang menampilkan dirinya patah hati akibat ditinggal sang kekasih. Perempuan yang sangat ia cintai tak pernah membalas pesannya dari awal bulan Oktober. Saat menceritakan kisah sedihnya ini, Fajar selalu menangis.

Temannya berniat menghiburnya dengan mengatakan bahwa cinta tak selamanya indah. Fajar pun membalas, "Biar tidak selamanya indah, setidaknya saya punya perjuangan untuk dihargai" Hiks. Anda ingin ikut menangis?

Meski sering menjadi bintang tamu di TV, Fajar malah sering dikritik netizen karena kutipan unik nan galau. Misalnya, "Cewek itu di dalam tongkrongan seperti korek gas, kalau bukan hilang, ya diambil teman." Mak jleb! Lalu, "Dia yang menikmati, saya yang tersakiti. Entar di akhir cerita dia yang ke pelaminan, saya yang jadi tamu undangan." Nasib!

Berikut ini wajahnya yang terkenal itu. Padahal, menengok fotonya saja perut terasa mual. Begitu kok bisa terkenal ya...?

Fadjar Sadboy | foto: Tangkapan Layar Youtube.com/@Denny Cagur TV
Fadjar Sadboy | foto: Tangkapan Layar Youtube.com/@Denny Cagur TV

Karena celetukannya, Fajar sampai merilis lagu di Youtube. Video ini membuatnya viral di media sosial, lalu sering diundang di berbagai program televisi.

Semakin sering nangis, Fajar makin sering masuk TV dan diundang para artis di channel Youtubenya. Karena sering menangis inilah, Fajar mendapat nama panggung "Fajar Sadboy", Fajar si lelaki yang sedih. Di sinilah terjadi mutualisme. Si Fajar dapat panggung (meski sesaat), pemilik TV dan Youtuber dapat konten.

Fajar Sadboy menjadi terkenal karena viral di media sosial. Dunia viralisme membuatnya bintang dadakan, yang diminati stasiun-stasiun TV dan para Youtuber.

Nasib Fajar berbanding terbalik dengan Nono dari NTT. Anak bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay ini adalah murid kelas 2 SD Inpres Buaraen, Nusa Tenggara Timur. (Iya, baru kelas 2 SD. Anda melakukan apa di usia itu?) Namanya saja susah dieja. Nono, nama panggilannya, berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai buruh dan tukang bangunan, ibunya guru kontrak.

Meski tidak terkenal di medsos seperti halnya Fajar, Nono meraih prestasi membanggakan. Nono berhasil mengalahkan 7.000 anak dari seluruh dunia. Ia menjadi juara 1 dalam olimpiade matematika Abacus Brain Gym, menghitung cepat tanpa alat hitung. Dalam kompetisi yang digelar secara daring Nono bahkan mengalahkan mengalahkan peserta dari Qatar dan Amerika.

Nono sang bintang dari NTT | tangkapan layar video/detik.com
Nono sang bintang dari NTT | tangkapan layar video/detik.com

Perolehan juara 1 oleh Nono ini juga yang pertama bagi Indonesia. Nono tidak hanya membanggakan Indonesia, tapi juga dunia. Karyanya bersifat kekal, bakal terus dikenang. Nono, sang bintang dari Timur.

Anak cerdas asal NTT ini mengidolakan Elon Musk yang bisa menciptakan alat transportasi tercepat. Jika dia bisa membuatnya, akan membantu warga tempat tinggal dan teman-temannya. Nono juga terinspirasi fisikawan Yohanes Surya. Ia bahkan sudah membaca buku-buku Yohanes Surya sejak usia lima tahun. Itulah awal dia tertarik dan giat mempelajari matematika.

Nono agak dikenal setelah foto dirinya bersama Gubernur NTT, Victor Laiskodat, diunggah di Instagram. Unggahannya ini sebagai dukungan dan apresiasi Nono yang mewakili NTT di Indonesia bahkan di mata dunia. Victor menekankan, prestasi Nono tidak lepas dari peran para gurunya.

Fajar bakat menangis karena ditinggal kekasih. Nono bakat matematika menjadi juara 1 dunia. Tapi kenapa Fajar lebih terkenal di TV dan Youtube daripada Nono?

Berikut ini beberapa analisisku:

Cuan, cuan, cuan

Dalam dunia bisnis, orientasi utamanya adalah cuan/ penghasilan sebanyak-banyaknya. Dalam konteks TV dan Youtube, semakin banyak viewer bisa mengundang banyak pihak memasang iklan. Sosok seperti Fajar cocok dijadikan konten yang menarik. Makin menarik kontennya, makin banyak cuan datang.

Dibanding mengundang Nono, kurang menjual. Kata Deny Siregar, jika Nono diundang ke TV atau Youtube, penonton bisa terintimidasi dengan kecerdasan Nono. Fajar adalah bintang yang tepat.

Netizen suka yang galau-galau

Fajar lebih diminati karena banyak netizen suka yang galau-galau. (Meski banyak juga yang mengkritik) Mau bagaimana pun, penampilan Fajar tetap laku, tetap ada yang menonton toh?

Yang antik lebih cepat viral

Penampilan Fajar adalah antik, meski bukan atas dasar prestasi. Tapi justru yang antik ini yang cepat viral di medsos.

Banyak penggemar dunia fantasi

Banyak orang yang menyukai dunia fantasi. Dunia yang menawarkan kilau yang instan, tapi sesaat. Kata Deny lagi, pemilik media yang mengundang Fajar seperti burung bangkai. Berebut saat masih ada daging, dan dicampakkan ketika tinggal tulang.

Ingat Bonge-Jeje Citayam Fashion Week dan Norman Kamaru caiya-caiya? Di mana mereka kini? Redup.

Hikmah bagi kita

Kita tentu tidak ingin anak, murid atau kita sendiri senasib seperti Fajar yang sedih itu. Sebaliknya, harapannya bisa seperti Nono, bisa bersinar di mata dunia meski tidak viral. Dari kisah Fajar Sadboy, berikut hikmah bagi kita.

Semua orang pernah bersedih, tapi harus move on!

Jangankan baru cinta monyet, Jar, Jar. Yang besok nikah ditinggal pergi juga ada. Lebih sakit Jar, sakiiitt! Jangan lemah, jadilah kuat. Harus move on! Mungkin dia harus menemukan sosok yang tepat.

Cepat viral, cepat redup

Ibarat embun, segala sesuatu yang cepat viral bakal cepat redup. Ketenaran singkat itu terjadi hanya beberapa minggu, setelahnya lenyap.

Hidup harus menghasilkan karya, bukan banyakan gaya

Fajar terkenal tapi hanya banyakan gaya, setelah masa berlakunya habis, dia dilupakan orang. Nono kurang populer, tapi punya karya. Dunia akan mengingatnya sebagai legenda jenius matematika.

Meski begitu, sejatinya Fajar bukannya tidak memiliki karya. Dia menulis satu lagu berjudul Ayya yang menggambarkan bahwa cinta tak selamanya indah. Kalau pun lagunya kurang berfaedah, setidaknya menghibur kita yang sedih. (tonton di sini)

Referensi: 12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun