Melalui tugu-tugu nirguna tersebut, Anies ingin masyarakat mengingat, menemukan, mengenang dan mengapresiasinya. Padahal, masyarakat tentu lebih mengenal pendahulunya, Ahok, dengan kebijakan yang lebih bermanfaat bagi rakyat.
Jakarta International Stadium (JIS)
Anies membangun JIS di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia membanggakan stadion beratap penuh terbesar di Asia-Pasifik dengan APBD sebesar Rp4,5 triliun. Meski canggih dan mahal, pelaksanaan laga kedua uji coba FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Curacao (27/9/2022) justru dilakukan di Stadion Pakansari Bogor.
PSSI menilai, JIS belum memenuhi standar FIFA, baru layak menggelar laga Timnas Indonesia 5 tahun lagi, hingga tidak cocok dengan karakter suporter Indonesia. Di balik megahnya JIS, puluhan KK korban penggusuran masih bertahan di pinggiran rel kereta.
Diklaim sebagai acara monumental di eranya, Anies menggelar Formula E yang menuai banyak pro-kontra. Pembangunan sirkuitnya menelan anggaran Rp60 miliar. Banyak pengamat menilai, sirkuit ini tidak layak dijadikan ajang internasional.
KPK sedang menyelidiki adanya dugaan korupsi dalam balap Formula E. Penyelenggaraannya berbiaya tinggi, lebih tinggi dibanding kota-kota lainnya. Hingga kini penyidikan KPK terus berlangsung.
Jualan agama
Tak kalah penting, ada satu hal yang mengalahkan semua "prestasi" Anies. Dia berkolaborasi dengan ormas untuk jualan agama dan penganut radikalisme, salah satunya Habib Rizieq. Apa Anda rela, pemimpin yang religius ini memecah bangsa kita yang indah karena kemajemukan? Bahayanya, di sekolah-sekolah akan subur doktrin intoleransi. Ngeri.