Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Safari ke Medan, Akankah Kita Beri Dukungan?

5 November 2022   23:59 Diperbarui: 6 November 2022   00:12 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies safari ke Medan | foto: Anggi Muliawati/detikcom

Kedatangan Anies Baswedan ke Medan disambut ribuan warga pada Jumat (4/11). Capres dari partai Nasdem ini akan menghadiri beberapa kegiatan di Sumut. Menyambut kedatangannya, menggema teriakan "Anies Baswedan Presiden RI".

Anies disanjung bak pahlawan pulang berperang. Ribuan orang berkerumun ingin melihat langsung Anies. Bahkan Anies sempat dibopong ketika turun dari tangga Masjid Raya Medan. Anis tersenyum manis, khasnya.

Warga Medan juga berebut ingin bersalaman dengan pujaannya. Anies langsung menyapa pendukungnya. Dalam kunjungan ini, Anies menyebut Kota Medan sebagai tempat yang tepat untuk memulai langkah perjuangan menuju Pilpres 2024.

Anies bersama relawan di Sumut adalah ikhtiar dari usahanya menuju perubahan bagi Indonesia. Ia juga sangat berterima kasih kepada Nasdem yang begitu antusias membuat jalan bagi restorasi Indonesia. Anies diusung Nasdem sebagai capres 2024. Namun, untuk bisa bertanding di Pilpres 2024 Nasdem harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi presidential treshold.

Warga Medan (baca: simpatisan yang tentu saja dimobilisasi Nasdem) tentu sudah paham prestasi Anies selama memimpin DKI Jakarta. Apa saja prestasinya?

Melalui Instagram, Anies mengklaim sudah berhasil menjalankan amanah memimpin Jakarta dengan tuntas. Namun, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono membeberkan "prestasi" Anies Baswedan. Hanya 5 dari 23 janji yang berhasil direalisasikan Anies. Itu pun bukan permasalahan pokok warga Jakarta. Anies hanya jago merencanakan, bukan mengeksekusi.

Misalnya membuka 200.000 peluang wirausaha baru dalam program OK OCE; mengurangi pengangguran melalui pendidikan kejuruan; menghentikan reklamasi teluk Jakarta; menurunkan tingkat polusi dan (yang musiman) menanggulangi banjir, dan kemacetan. Semua itu luput ditangani Anies. Daftar lengkap baca di sini.

Itu baru "prestasi" yang tak terlihat, tak sampai gaungnya di Medan sana. Bagaimana dengan yang gamblang?

Patung bambu Getah Getih

Pada Agustus 2018 Anies meresmikan patung bambu di kawasan Bundaran HI. Kata Anies, bambu mempunyai kelebihan dibanding material lain, yakni mudah didaur ulang. Pemikiran menakjubkan seorang bergelar Ph.D.

Anies Baswedan di depan patung bambu kebanggaannya | foto: FB/Anies Baswedan via detik.com
Anies Baswedan di depan patung bambu kebanggaannya | foto: FB/Anies Baswedan via detik.com

Anies yakin, karya ini dapat menarik perhatian atlet dan wisatawan saat ASEAN Games. Instalasi bambu seharga Rp550 juta dengan bantuan 10 BUMD ini hanya sanggup bertahan 6-12 bulan. Pada Juli 2019, instalasi bambu itu dibongkar karena mulai rapuh.

Tugu batu

Tak lama sejak pencopotan Getah Getih, bekas lokasinya diisi seni baru yang tak kalah unik. Yakni rankaian batu bronjong dengan biaya Rp150 juta disebut Gabion. Instalasi ini juga cuma sebentar, lalu dibongkar pada Desember 2019, dipasang kembali pada Januari 2020.

Tugu sepeda

Tugu ini dibangun di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada April 2021 dengan anggaran Rp800 juta. Melalui wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, pembangunan tugu ini untuk memotivasi pesepeda di Jakarta. Selain itu menjadi wadah kreativitas pekerja seni rupa.

Hingga 20/09/2021 (kompas.com), pembangunannya belum rampung. Mangkrak berbulan-bulan. Begitu selesai adakah manfaatnya? Tugu ini hanya bertahan beberapa hari karena menjadi sasaran vandalisme, lalu dipindahkan oleh Pemprov DKI.

Tugu sepeda karya Anies | foto: detik.com
Tugu sepeda karya Anies | foto: detik.com

Tugu sepatu

Instalasi ini dipasang di beberapa lokasi bersamaan, mulai dari kawasan Sudirman dan beberapa lokasi lainnya. Tidak ditemukan data berapa anggaran untuk pembangunan tugu ini. Tugu ini dicorat-coret oknum seniman jalanan. Tak lama, tugunya hilang.

William Cohen dalam Symbols of Power: Statues in Nineteenth-Century Provincial France, mengutip sejarawan Maurice Agulhon menyebut istilah yang cocok dengan Anies, yakni statumania. Istilah ini dipakai Agulhon untuk menggambarkan perubahan politisi Prancis abad 19 yang mengekspresikan ideologinya melalui pembangunan monumen fisik. Disebut juga sebagai penguasaan ruang.

Melalui tugu-tugu nirguna tersebut, Anies ingin masyarakat mengingat, menemukan, mengenang dan mengapresiasinya. Padahal, masyarakat tentu lebih mengenal pendahulunya, Ahok, dengan kebijakan yang lebih bermanfaat bagi rakyat.

Jakarta International Stadium (JIS)

Anies membangun JIS di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia membanggakan stadion beratap penuh terbesar di Asia-Pasifik dengan APBD sebesar Rp4,5 triliun. Meski canggih dan mahal, pelaksanaan laga kedua uji coba FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Curacao (27/9/2022) justru dilakukan di Stadion Pakansari Bogor.

PSSI menilai, JIS belum memenuhi standar FIFA, baru layak menggelar laga Timnas Indonesia 5 tahun lagi, hingga tidak cocok dengan karakter suporter Indonesia. Di balik megahnya JIS, puluhan KK korban penggusuran masih bertahan di pinggiran rel kereta.

Korban gusuran pembangunan JIS | foto: CNBC Indonesia/Tri Susilo
Korban gusuran pembangunan JIS | foto: CNBC Indonesia/Tri Susilo

Formula E

Diklaim sebagai acara monumental di eranya, Anies menggelar Formula E yang menuai banyak pro-kontra. Pembangunan sirkuitnya menelan anggaran Rp60 miliar. Banyak pengamat menilai, sirkuit ini tidak layak dijadikan ajang internasional.

KPK sedang menyelidiki adanya dugaan korupsi dalam balap Formula E. Penyelenggaraannya berbiaya tinggi, lebih tinggi dibanding kota-kota lainnya. Hingga kini penyidikan KPK terus berlangsung.

Jualan agama

Tak kalah penting, ada satu hal yang mengalahkan semua "prestasi" Anies. Dia berkolaborasi dengan ormas untuk jualan agama dan penganut radikalisme, salah satunya Habib Rizieq. Apa Anda rela, pemimpin yang religius ini memecah bangsa kita yang indah karena kemajemukan? Bahayanya, di sekolah-sekolah akan subur doktrin intoleransi. Ngeri.

Anies diundang Habib Rizieq dalam pernikahan putrinya | foto: Istimewa via kumparan.com
Anies diundang Habib Rizieq dalam pernikahan putrinya | foto: Istimewa via kumparan.com

Pada hari berakhirnya jabatan Anies sebagai gubernur (16/10/22), selain ucapan perpisahan sebagian warga Jakarta, viral di media sosial tagar #ByeGubernurNgibul di Twitter. Berikut beberapa komentar warganet.

"Selamat kepada warga DKI Jakarta. Hari Ini Jakarta Kembali Ke Ibu Pertiwi #ByeGubernurNgibul," tulis @tjh***

"Nama gubernur itu sudah terlalu sulit untuk dibersihkan. Stigma bahwa ia membawa politik identitas & senang menampung para intoleran berkedok agama telah keburu menetap pada dirinya. Dan bila benar, itu adalah CELA yang tak mudah DIMAAFKAN. #ByeGubernurNgibul," ujar @leo***

"Hampir semua yang dibangun gak ada yang beres pasti ada aja masalah yang timbul, sementara kerja nyatanya jadi tukang kibul. Hampir semua yang wawancara dengannya dikibulin. Rakyat kecil pun jadi pesakitan akibat sering dikibulin. #ByeGubernurNgibul," ketik @hus***

Sebagai penutup, ada kalimat mutiara dari Anies. "Ini di dalam psikologi, kalau mau memprediksi perilaku di masa depan, cek lah perilaku masa lalu. Jadi lihatlah rekam jejak dia, apa yang dikerjakan, baru lihatlah ke depan," ujar Anies dikutip dari Youtube metrotvnews.

Dengan rekam jejak sejelas itu, Anda rela Anies memimpin Indonesia? Anda rela semua kemajuan yang diterobos Jokowi mangkrak karena tugu-tugu Anies? --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun