"Kepala, Pundak, Lutut, Kaki"
Di sekolahku, tiap jenjang dibagi dua yakni "Glowing" dan "Sparkling". Untuk guru Tematik, dengan rerata jam mengajar 6 JP, setelah mengajar di satu kelas, langsung di kelas satunya. Capek fisik dan pikiran karena berbicara lantang di kelas, tidak langsung siap mengajar.
Untuk sedikit mengurai kelelahan, aku mengajak anak-anak untuk melakukan gerakan sederhana. Biasanya aku mengajak mereka melakukan "Tepuk PPK", "Tepuk Semangat", atau "Tepuk Pramuka". Kali ini aku mengajak mereka melakukan gerakan baru, yakni "Kepala, Pundak, Lutut, Kaki".
Anda tahu gerakan ini kan? Secara bertahap, aku menambah tempo, dan mengubah gerakan tangan yang berbeda dengan ucapan di mulut. Kebanyakan murid akan salah, melihat gerakan tangan guru, harusnya mengikuti apa yang diucapkan. Kelas pun mencair...
Melakukan pengamatan melalui gambar
Pada muatan PPKN, materinya adalah penerapan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Alih-alih meminta mereka menyalin isi buku, aku meminta mereka menyelidiki gambar.
Di summary yang sudah dibuat guru, ditampilkan beberapa kegiatan dalam gambar berwarna. Murid harus menyelidiki apa kegiatannya, lalu menganalisa apakah kegiatan tersebut sesuai dengan sila Pancasila atau tidak. Jika sesuai, sila ke berapa? Ini juga cukup seru, anak belajar melalui gambar.
Mengenalkan permainan tradisional
Dua tahun belajar daring para murid tentu makin mahir menggunakan gawai. Namun, gawai tidak akan pernah menggantikan interaksi sosial. Padahal banyak permainan tradisional yang memiliki filosofi mendalam serta menarik untuk dilakukan.