But, show must be go on...
Masa MPLS selama empat hari (Senin-Kamis) cukup menjadi pemanasan bagi kami sebelum kembali berinteraksi langsung dengan para murid. Di hari Jumat, ada pertemuan orang tua untuk sosialisasi terkait pembelajaran.
Senin mendatang, siap atau tidak siap; guru dan murid harus melanjutkan pembelajaran tatap muka penuh. Bagaimana kami memulai?
Bagaimana guru dan murid kembali beradaptasi, terlebih mapel Tematik yang jadwalnya setiap hari? Ini menjadi tantangan yang tidak mudah. Namun juga kesempatan untuk melakukan eksplorasi.
Berikut ini beberapa contoh aktivitas, metode, kiat yang bisa dilakukan agar guru maupun murid bisa cepat beradaptasi dengan pola yang baru (seperti sebelum pandemi). Syukur-syukur murid bisa betah di sekolah sehingga kegiatan sampai jam 3 jadi tidak terasa.
Menempelkan bendera negara pada peta
Mengajar itu tidak mudah. Emak-emak yang anaknya belajar jarak jauh saksinya. Terlebih jika materinya sulit, murid tidak konsentrasi, suasana kelas tidak kondusif; ambyar sudah.
Mapel Tematik (K-13) adalah mapel non-eksak. Materi berbentuk teori, tidak semenyeramkan Matematika. Tapi bagi sebagian murid, mapel hafalan menjadi momok tersendiri.
Pada Tema 1, muatan IPS membahas negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Metode seperti apa yang cocok untuk materi ini? Menghapal nama-nama ibu kota, mata uang, bahasa, etnis, agama di negara-negara...? Menggambar peta buta? C'mon, this is era of internet!
Aku mencetak peta ASEAN dalam format poster (2x2) berwarna berbeda untuk tiap negara, dan bendera negaranya, lalu mengalasi dengan potongan kardus.
Setelah menyaksikan video di Youtube tentang negara-negara ASEAN, aku meminta anak-anak menempel bendera sesuai geografisnya. Meski sederhana, ini cukup menarik buat para murid.