Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mendag Lutfi Diganti Zulkifli, Akankah Membawa Dampak Berarti?

16 Juni 2022   12:27 Diperbarui: 12 Juli 2022   16:10 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setahun lebih tidak mampu memulihkan stok dan harga minyak goreng, Mendag Lutfi akhirnya diganti juga.

Presiden Jokowi resmi merombak (reshuffle) jajaran kabinetnya pada Rabu 15/6/2022. Dalam perombakan ini dilantik dua orang menteri dan tiga wakil menteri, dilaksanakan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan.

Mereka yang dilantik yakni Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi. Hadi Tjahjanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan Djalil. Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Surya Tjandra. John Wempi Wetipo, Wakil Menteri Dalam Negeri dan Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Dari lima posisi tersebut, aku menyoroti khususnya Menteri Perdagangan. Sejak tersangka mafia minyak goreng ditetapkan, banyak yang menduga Muhammad Lutfi juga terlibat dan menanti hasil penyelidikan. Atau jika masih ada harapan dari Lutfi, setidak-tidaknya membuat harga minyak goreng di pasaran kembali normal. Namun, sampai sang Mendag diganti, harga minyak tetap mahal.

Beberapa waktu lalu aku mengecek di minimarket langganan, harga minyak masih di kisaran Rp 20.000,00 ke atas per liternya. Hal sama dialami ibuku, sampai harus membeli satu krat meski harga masih mahal. Mau bagaimana lagi, minyak menjadi bahan penyokong usaha gorengan ibuku.

Sengkarut minyak goreng yang tidak terurai menyebabkan Lutfi ikut kena reshuffle dengan sejumlah rapor merah. Berikut ini catatan Director of Economics and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira. Muhammad Lutfi dinilai tidak mampu mengendalikan harga minyak goreng yang harganya terus meroket sejak 2021.

Baca juga: Mafia Minyak Goreng Ditangkap, Mendag Lutfi bisa Megap-megap

Kedua, pengawasan internal yang dilakukannya lemah. Dibuktikan dengan tertangkapnya Dirjen Perdagangan Luar Negeri terkait izin ekspor CPO yang membuat integritas Kementerian Perdagangan dipertanyakan. Bawahannya membuat surat izin menyimpang kok tidak ditangani.

Ketiga, kinerja neraca perdagangan dinilai kurang. Harusnya kinerja neraca perdagangan mencatat surplus, namun masih didominasi faktor eksternal yakni ledakan harga komoditas, bukan kinerja ekspor manufaktur yang bernilai tambah.

Bhima berharap, pengganti Lutfi bisa menyelesaikan masalah rantai distribusi pangan, khususnya minyak goreng. Sosok pengganti tersebut Zulkifli Hasan (Zulhas). Hasan pernah menjabat presiden direktur dan komisaris di beberapa perusahaan, bergabung dalam partai PAN, hingga dipercaya Presiden SBY menjadi Menteri Kehutanan pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II serta terpilih sebagai Ketua MPR.

Apakah Hasan dipilih atas dasar kompetensinya, atau karena jatah partai, hanya Jokowi yang tahu. Dikutip dari kompas.com, Zulhas dipilih karena punya rekam jejak, pengalaman dan manajerial skill yang baik untuk menempati Mendag. "...Karena sekarang ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat ini memerlukan pengalaman lapangan, memerlukan kerja-kerja yang terjun di lapangan," ujar Jokowi.

Apakah Mendag sebelumnya tidak cukup berpengalaman? "...urusan kebutuhan pokok di dalam negeri harus bisa kita jaga," lanjut Jokowi. Satu poin ini yang jelas tidak sanggup ditangani Lutfi. Zulhas yang mendapat kepercayaan Jokowi harus bisa menjalankan peran dengan maksimal di sisa masa jabatan presiden hingga 2024.

Dengan digantinya Lutfi sebagai Mendag, akankah bisa membawa dampak berarti? Logikanya, dengan rekam jejaknya Zulkifli Hasan mampu setidaknya menghitamkan rapor warisan Muhammad Lutfi.

"Saya kira background pengalaman saya yang panjang akan banyak membantu segera menyelesaikan ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau," ujar Zulhas di Istana Kepresidenan. Pak Zulhas memang percaya diri. Semoga pilihan Jokowi dan ucapan Zulhas sesuai dengan kebutuhan masyarakat di tengah kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu ini. Dimulai dengan harga minyak goreng yang normal dan stok yang stabil. --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun