Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baru Menikah Tak Sabar Ingin Momongan, Yakin?

30 Mei 2022   00:51 Diperbarui: 30 Mei 2022   08:01 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baru menikah, tak sabar pengen momongan | gambar: StockSnap/Pixabay via cnnindonesia.com, alodokter, olah: KRAISWAN

Tapi... aku belajar. Jika aku membiarkan istri mengerjakan semua itu, dia akan sangat kelelahan. Lalu, bagaimana anak bisa merasakan kasihku? (Ada juga lho, yang sampai anaknya berumur setahun, si ayah belum pernah sekalipun mengganti popok. Mungkin karena jijik.)

5) Menjadi teladan dalam kasih dan ajaran firman Tuhan

Yang terakhir, sekaligus yang paling berat. Punya momongan harus siap menjadi teladan dalam kasih dan ajaran firman Tuhan. Tuhan yang menyatukan suami-istri dalam pernikahan. Tuhan pula yang menitipkan anak pada suami-istri.

Anak harus diajari dan dididik dalam pengenalan yang benar kepada Tuhan Pencipta. Salah satu yang perlu diajarkan adalah mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan segenap kekuatan. Mengasihi Tuhan dicerminkan dari mengasihi sesama.

Itulah sebabnya, keluarga menjadi tempat pendidikan pertama bagi anak. Bukan menunggu anak masuk TK/SD, dan menyerahkan semua pada gurunya. Itu namanya tidak bertanggung jawab.

"haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." Pengajaran ini harus dilakukan di mana pun, kapan pun, dan dalam situasi apa pun.

Penutup

Ulasan ini bukan untuk menakut-nakuti punya anak. Tapi hendaknya disadari, bahwa punya anak bukan hal sekedar bayi lucu dan menggemaskan. Ada tanggung jawab pengasuhan yang harus dipraktikkan oleh suami-istri. Jika siap dengan tanggung jawab seperti di atas, tentu akan sangat baik.

Sebelum punya anak, bereskan dulu diri sendiri. Supaya anak tidak menjadi korban. Dalam perjalanannya orang tua juga harus terus belajar dalam sekolah kehidupan untuk mengasuh anak dengan bertanggung jawab. --KRAISWAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun