Orangtua menjadi pihak pertama yang menanamkan prinsip, pondasi dan nilai yang benar kepada anak. Bukan guru di sekolah, bukan Mbah apalagi helper. Kalau guru dianggap sebagai orang yang harus digugu lan ditiru, orangtua harus menjadi penanam prinsip hidup yang benar. Dan ini harus dilakukan secara konsisten.
3) Menginvestasikan waktu pada periode emas (golden age)
Meski tidak pernah ikut kelas parenting, kami paham pentingnya periode emas (golden age).
Sigmund Freud mengatakan, periode usia di bawah lima tahun sebagai periode emas bagi tumbuh kembang anak, karena dalam usia tersebut masa perkembangan anak sangat pesat. (theasianparent.com)
Bayangkan jika si anak hanya mendapat perhatian penuh hanya tiga bulan sejak lahir. Lalu dalam golden age-nya dia diasuh oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau tidak memiliki prinsip pengasuhan yang benar.
Sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia empat tahun. Langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan golden age anak yaitu memberi stimulus yang tepat, belajar sambil bermain, memandu anak secara konsisten, dan pendidikan parental care. Anak cerdas itu bukan otomatis, tapi dibentuk dari stimulus-stimulus yang diberikan.
Kami juga ingin, pada golden age anak kami diisi dengan waktu-waktu berkualitas bersama kami, orangtuanya. Tetap semangat untuk kita, khususnya orangtua dalam mengasuh anak. --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H