Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Deddy Corbuzier Undang Pasangan Gay, Ini 3 Akibatnya

11 Mei 2022   08:19 Diperbarui: 11 Mei 2022   08:44 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dedy nampak bahagia mengundang pasangan gay pada podcastnya | foto: IG/ragilmahardika via indozone.id

2) Subsciber anjlok

Info dari temanku ahli IT, jika Youtuber punya subscriber dan jam tayang video dalam jumlah tertentu akan mendapat "surat cinta" dari Youtube agar konten videonya bisa dimonetisasi. Dengan popularitas dan produktivitasnya Deddy berhasil menggaet jutaan subscriber. Pendapatannya pasti besar. Belum brand yang dipajang di meja podcast-nya.

Namun, akibat unggahan kontroversial tentang LGBT, subscriber Deddy anjlok. Ia kehilangan 8 juta subscriber, dan mungkin akan terus berkurang. (Syukurlah 8 juta manusia ini masih jalan akal sehatnya.) Mau balik jadi pesulap, Ded?

Setelah dihujat netizen, Deddy pun minta maaf. Deddy menjelaskan, tidak mendukung LGBT. Dia mengaku hanya ingin membuka fakta bahwa kaum LGBT memang ada di sekitar kita. Tanpa ditayangkan di podcast masyarakat juga sudah tahu, keleus!

3) Meracuni generasi muda

Jika akibat podcast Deddy hanya dirasakan dirinya sendiri tak masalah. Itu risiko dan konsekuensinya. Masalahnya, akibat negatifnya juga dialami orang lain yang menonton, termasuk anak muda.

Perilaku LGBT seperti ditayangkan dalam podcast Deddy bertentangan dengan hukum dan ajaran agama di Indonesia. Konten video semacam ini dikhawatirkan meracuni generasi milenial yang rapuh dan mudah terombang-ambing. Apalagi jika tidak mendapat cukup bekal ajaran agama dan perhatian orang tua.

Generasi milenial (Gen Z) dikenal sebagai generasi pragmatis, berpikiran pendek, mudah tertantang dan menyukai sesuatu yang beda dan baru. Bisa saja mereka berpikir, perilaku LGBT sebagai sesuatu yang beda, lalu latah diikuti tanpa memikirkan dampaknya ke depan. Jika begitu, mau jadi apa bangsa ini?

Ini menjadi PR bersama, orang tua, pendidik bahkan setiap kita yang gemar menonton Youtube serta konten-konten di media sosial. Harus lebih selektif menonton video, pilih hanya yang mendidik dan bermanfaat serta tidak bertentangan dengan hukum dan ajaran agama.

Penutup

Aku tidak pernah subscribe Youtube Deddy Corbuzier. Beberapa kali nonton podcast-nya yang bermanfaat pernah. Namun, setelah ini tak minat lagi menonton video Deddy. --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun