Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dear Mahasiswa, Belajar Dulu yang Bener Jangan Gampang Keblinger

13 April 2022   12:45 Diperbarui: 13 April 2022   13:05 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan bernada provokasi sebelum pengeroyokan Ade Armando | gambar: tangkapan layar detik.com

Kembali pada Ade. Ade Armando adalah salah satu orang yang aktif membuat konten di media sosial memerangi radikalisme sekaligus pendukung Jokowi. Namun, kedatangan Ade ke lokasi demo bukan untuk mengaminkan Jokowi tiga periode, melainkan menolak isu tersebut.

Pengeroyokan terhadap Ade Armando tidak ada kaitan dengan agenda demo, seperti diklarifikasi Koordinator BEM SI Kaharuddin pada wartawan. Beredar postingan via WA bernada provokasi sesaat sebelum Ade dikeroyok. Kedatangan Ade ke lokasi demo juga dinilai tidak pas waktu dan tempat, meski dengan tujuan baik. Aspirasi pendemo telah diterima, dan para mahasiswa telah mundur saat terjadi kericuhan.

Postingan bernada provokasi sebelum pengeroyokan Ade Armando | gambar: tangkapan layar detik.com
Postingan bernada provokasi sebelum pengeroyokan Ade Armando | gambar: tangkapan layar detik.com

Diketahui orang yang menganiaya Ade Armando bukan mahasiswa. Ada penyusup di luar anggota demo. Polda Metro Jaya telah menetapkan enam pelaku penganiaya Ade Armando, empat orang masih diburu. Bahkan ada emak-emak di lokasi demo yang beradu mulut dengan Ade sebelum pengeroyokan. Apa pula urusan emak-emak ini?

Selain peristiwa pengeroyokan, hal yang meresahkan dalam demo adalah poster-poster yang dibawa mahasiswi nampak vulgar dan tidak senonoh. Mahasiswinya berhijab pula. Pantaskah kalimat demikian ditampilkan oleh kaum intelektual? Tujuannya apa, supaya viral? (Sehari setelahnya, salah satu anggota DPR kedapatan menonton video porno. Hayo, apakah mereka...)

Poster mahasiswi yang berisi kalimat vulgar | foto: rancahpost.com
Poster mahasiswi yang berisi kalimat vulgar | foto: rancahpost.com

Dari kejadian ini, hendaknya menjadi pembelajaran khususnya bagi adik-adik mahasiswa. Pertama, menyampaikan aspirasi boleh saja. Tapi, hendaknya dengan kalimat yang menjunjung etika. Kalian generasi intelektual!

Kedua, ada kelompok yang tidak menyukai Jokowi dan pendukungnya di mana saja. Mengumpulkan massa dari berbagai daerah berpotensi menimbulkan kekacauan di lapangan. Jangan sampai kelompok yang bukan anggota demo menyusup lalu membuat kekacauan, dan mengaburkan agenda utama demo.

Untuk adik-adik mahasiswa yang budiman, belajar dulu yang bener. Jangan sampai nanti baru lulus, gantung ijazah, nunggu dikasih kerjaan sama presiden, wkwk. --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun