Kembali pada Ade. Ade Armando adalah salah satu orang yang aktif membuat konten di media sosial memerangi radikalisme sekaligus pendukung Jokowi. Namun, kedatangan Ade ke lokasi demo bukan untuk mengaminkan Jokowi tiga periode, melainkan menolak isu tersebut.
Pengeroyokan terhadap Ade Armando tidak ada kaitan dengan agenda demo, seperti diklarifikasi Koordinator BEM SI Kaharuddin pada wartawan. Beredar postingan via WA bernada provokasi sesaat sebelum Ade dikeroyok. Kedatangan Ade ke lokasi demo juga dinilai tidak pas waktu dan tempat, meski dengan tujuan baik. Aspirasi pendemo telah diterima, dan para mahasiswa telah mundur saat terjadi kericuhan.
Diketahui orang yang menganiaya Ade Armando bukan mahasiswa. Ada penyusup di luar anggota demo. Polda Metro Jaya telah menetapkan enam pelaku penganiaya Ade Armando, empat orang masih diburu. Bahkan ada emak-emak di lokasi demo yang beradu mulut dengan Ade sebelum pengeroyokan. Apa pula urusan emak-emak ini?
Selain peristiwa pengeroyokan, hal yang meresahkan dalam demo adalah poster-poster yang dibawa mahasiswi nampak vulgar dan tidak senonoh. Mahasiswinya berhijab pula. Pantaskah kalimat demikian ditampilkan oleh kaum intelektual? Tujuannya apa, supaya viral? (Sehari setelahnya, salah satu anggota DPR kedapatan menonton video porno. Hayo, apakah mereka...)
Dari kejadian ini, hendaknya menjadi pembelajaran khususnya bagi adik-adik mahasiswa. Pertama, menyampaikan aspirasi boleh saja. Tapi, hendaknya dengan kalimat yang menjunjung etika. Kalian generasi intelektual!
Kedua, ada kelompok yang tidak menyukai Jokowi dan pendukungnya di mana saja. Mengumpulkan massa dari berbagai daerah berpotensi menimbulkan kekacauan di lapangan. Jangan sampai kelompok yang bukan anggota demo menyusup lalu membuat kekacauan, dan mengaburkan agenda utama demo.
Untuk adik-adik mahasiswa yang budiman, belajar dulu yang bener. Jangan sampai nanti baru lulus, gantung ijazah, nunggu dikasih kerjaan sama presiden, wkwk. --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H