Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi: Menteriku Sayang, Teguranku Melayang

1 April 2022   22:38 Diperbarui: 1 April 2022   22:40 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan para menteri yang disentilnya | foto: Biro Pers Sekretariat Presiden, detik.com, ANTARA FOTO, Media Indonesia; olah: KRAISWAN

Seperti diketahui anggaran yang diberikan pada pemerintah pusat sebesar Rp 526 triliun, Pemda 535 triliun dan BUMN 420 triliun. Bila 40% saja dialokasikan pada belanja produk lokal, perputaran uang di dalam negeri bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 1,7% (hampir 2%).

Sebagai pemimpin, menegur bawahan yang tidak melaksanakan tugas dengan baik adalah sah. Apalagi jika tegurannya disampaikan dengan marah. Itu artinya tingkat kesalahannya bukan hal remeh. Lagi pula, para menteri yang disebut Jokowi bukan anak kemarin sore.

Mereka yang ditegur itu bukan orang titipan, sebagaimana Jokowi pernah mengaku bahwa ia tak punya beban politik. Mereka orang yang kompeten, berpengalaman dan dianggap mampu menahkodai suatu kementerian. Setidaknya begitu kata pembisik Jokowi.

Dari fenomena ini, aku menyoroti hal yang menarik dalam diri Jokowi. Logikanya begini. Para menteri itu dipilih langsung atas hak prerogatif presiden. Jokowi memilih mereka, artinya mereka dipercaya. Dalam perjalanannya, ternyata orang yang dipilihnya itu mengecewakan, atau katakanlah bekerja di bawah target. Berikut ini sikap Jokowi yang menarik.

1) Sebagai kepala negara, harusnya Jokowi malu dan jaim jika memarahi orang yang dipilihnya. Setidak-tidaknya kan tegurannya bisa dilakukan di belakang. Bukankah ini berarti Jokowi meludah ke langit? Jika Jokowi menegur di belakang, pasti publik tahunya kementerian bentukannya baik-baik saja. Tidak harus mendapat komentar negatif dari pihak oposisi maupun netizen.

Tapi, lelaki tirus pecinta produk dalam negeri ini bukan tipe seperti itu. Ibarat seorang ayah, jika anaknya yang sudah dewasa melakukan kesalahan fatal, ia akan tegur anak itu langsung di TKP. Dengan begitu anak harus sadar kesalahannya dan memperbaiki. Image atau nama baik sang ayah bukan hal utama. Lebih penting, anaknya bisa hidup sesuai kapasitasnya dan memberi manfaat bagi orang lain.

2) Analisanya tentang pertumbuhan ekonomi sebesar 2% jika kita konsisten belanja produk lokal, yang bisa membuka peluang 2 juta lapangan pekerjaan menunjukkan keberpihakannya pada rakyat. Indonesia perlahan pulih dari pandemi. Tapi masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Kemarahannya pada petinggi kementrian layak dilakukan, demi kepentingan jutaan rakyat yang dilayaninya.

Ini kalian tahu detilnya nggak sih kalau barang yang dibeli itu impor? --KRAISWAN

Referensi: 1, 2, 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun