Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Parfum: Menambah Kepercayaan atau Menutup Kekurangan?

31 Maret 2022   23:48 Diperbarui: 1 April 2022   00:23 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan, orang di depan anda tidak melakukan apa-apa, tiada berkeringat; tapi aroma tubuhnya menyengat bak berhari-hari tak mandi. Kenapa tidak memakai parfum saja?

***

Setiap kita melakukan aktivitas, pasti berkeringat. Keringat dalam jumlah banyak maupun sedikit tetap mengganggu. Sedang aktivitas padat, tidak selalu memberi kesempatan untuk segera mandi. Akibatnya badan menjadi bau. Kalau badan bau, pasti mengganggu hidung orang lain. (Sering, pemilik keringat tak sadar kenikmatan aromanya)

Beberapa tips untuk mengurangi bau akibat keringat yakni memakai deodoran, dan praktisnya semprotkan parfum. Makin tinggi status sosial seseorang, biasanya parfumnya makin mahal. Sebab kelompok ini bertemu dengan banyak orang penting. Tak enak kalau badannya bau.

Tapi parfum mahal tak harus beraroma menyengat toh? Lalu, apa gunanya memakai parfum selain mengalihkan aroma tak sedap pada tubuh?

Bagi sebagian orang, khususnya pria, parfum menjadi salah satu bagian fashion yang membuat penampilan lebih elegan dan berkelas. Bagi sebagian lagi, wangi parfum membuat orang-orang di sekitarnya merasa nyaman karena membawa efek relaksasi.

Ada beberapa jenis aroma parfum, misalnya amber, floral, tobacco, honey dan woody. Namun, lebih penting adalah parfum yang dipilih cocok dengan aroma tubuh kita. Sebab, jika aroma parfum tidak berpadu dengan aroma asli tubuh kita, justru membuat pusing orang-orang di sekitar kita.

Aku bertemu beberapa orang yang mengenakan parfum dengan aroma "menusuk" hidung. Apakah mereka tahu memilih parfum, atau asal pokoknya wangi?

Yang petama guru fisika SMP-ku dulu. Perempuan, berbadan tegap, rambutnya lurus perawatan salon, bicaranya nge-bass. Dan, yang mencolok, terkenang sampai sekarang adalah parfumnya beraroma melati. Ibaratnya, dari jarak 10 meter pun kami tahu ibu guru itu datang hanya dari parfumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun