Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Atap Bocor: Biar Beres, Buka Plafonnya

25 Januari 2022   23:36 Diperbarui: 25 Januari 2022   23:40 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum dibuka, pemandangan pada plafon adalah indah adanya. Padahal, di baliknya tersimpan masalah. Atas kebocoran rumah kami, Om menasihatkan biar beres plafonnya harus dibuka, harus "dibedah". Hancur sepotong tak apa, demi melihat sumber kebocoran.

Demikian juga hati manusia. Penyakit paling berbahaya adalah sakit tak berdarah akibat ulah sendiri atau orang lain. Diperparah orang yang sakit menyangkal dirinya sakit. Harus berani mengaku jika memang sakit dan terbuka. Dokter paling hebat sekalipun perlu membedah saat melakukan operasi. Kecuali kelak sudah ada teknologi robot nano seperti di pilem-pilem itu, tak perlu dibedah.

3) Mengatasi masalah dengan masalah

Kebanyakan anda bakal kontra dengan slogan di atas. Dalam sudut pandang tertentu, ada benarnya. Untuk membangun sebuah stadion megah, misalnya, harus menggusur permukiman warga. Inilah fenomena mengatasi masalah dengan masalah.

Dalam kasus kebocoran di rumahku pun begitu. Air hujan yang merembes dan membasahi ruangan adalah masalah. Untuk menanganinya, harus membongkar plafon. Ini pun masalah, sebab plafonnya jadi rusak. Harus diganti dengan yang baru. Artinya ada biaya lagi yang harus dikeluarkan. Tapi, masalah utamanya selesai bukan?

Akhir kata, aku mengucap banyak terima kasih pada Om. Melalui bantuannya, bocor di rumahku berhasil dibereskan. --KRAISWAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun