Baca juga: Buat Kriteria Dulu, Menikah Kemudian
Aku tidak ingin disetir perasaan kasmaran lagi. Di gereja Surabaya maupun Salatiga juga tidak ada indikasi tentang sosok pasangan hidup yang aku doakan. Opsi terakhir dari yang aku doakan adalah adik angkatan di Perkantas. Tapi bagaimana bisa mengenal kesehariannya, sedang aku di Surabaya? Bahkan, seandainya aku pulang sebulan sekali, efektifkah untuk membangun komunikasi dan PDKT? Aku sudah bekerja, mereka masih kuliah. Belum lagi perbedaan karakter dan latar belakang keluarga. Bisakah pola pikirnya nyambung dan jalan nantinya?
Lagi, dengan campur tangan Tuhan, doaku justru dijawab dengan cara yang tak terduga, sulit dipahami. Aku justru diarahkan pada sosok yang tidak masuk dalam daftar. Siapakah dia? --KRAISWAN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI