Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Waspada Fitur "Add Yours", Ancaman Pencuri di Balik Story

24 November 2021   12:48 Diperbarui: 27 November 2021   07:16 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Add Yours Instagram | gambar: tangkapan layar twitter via republika.co.id

Bahaya Add Yours ini disadari kala ada salah satu warganet merasa tertipu. Salah satunya disaksikan oleh pengguna Tiktok Dita Moechtar, menceritakan temannya nangis-nangis akibat tertipu dimintai transfer. Yang membuat temannya percaya, si penipu memanggil "pim", nama panggilan temannya waktu kecil. Temannya itu teringat, baru saja ikutan Add Yours di Instagram. (IG/indozone.id)

Curhat temannya warganet tertipu setelah ikut challenge Add Yours | foto: indozone.id
Curhat temannya warganet tertipu setelah ikut challenge Add Yours | foto: indozone.id

Atas pengalaman buruk itu, Dita menyarankan agar tidak semua challenge di media sosial harus diikuti, apalagi jika menyangkut privasi. Seringkali challenge di medsos dibuat untuk gaya-gayaan, sampai bisa membahayakan nyawa si pengguna. Kaum milenial labil yang jadi peserta sekaligus korban.

Anda pasti masih ingat pengalaman buruk artis Jepang yang disebabkan oleh fans fanatiknya. Artis J-pop Ena Matsuoka diserang salah satu penggemarnya. Kejadiannya pada 1 September 2019. Hal ini terjadi setelah Matsuoka mengunggah foto selfie-nya yang beresolusi tinggi, bahkan pori-porinya pun tampak jelas.

Ena Matsuoka yang dituntit fans fanatiknya, Hibiki Sato | foto: infokomputer.grid.id
Ena Matsuoka yang dituntit fans fanatiknya, Hibiki Sato | foto: infokomputer.grid.id

Sang penggemar, Hibiki Sato (26), bisa mengidentifikasi halte bus dan pemandangan di sekitar hanya dari pantulan di mata Matsuoka, lalu mencocokkannya dengan jalan menggunakan Google Maps. Sato bahkan bisa memperkirakan tingkatan lantai tempat tinggal Matsuoka berdasarkan jendela dan sudut sinar matahari di matanya. Pintar, bukan? Tapi pintar yang disalahgunakan, merugikan orang lain. (liputan6.com)

Sato menguntit (membuntuti) idolanya, dan menunggu di halte bus. Ketika Matsuoka pulang ke rumahnya, ia mendekati dari belakang, lalu menutup mulutnya dengan selembar kain dan melukai sang idola. Syukurnya sang pelaku segera diamankan pihak berwajib. Kalau sampai terjadi pelecehan, bahkan pembunuhan; hayo siapa yang rugi?

Begitulah, kita terbiasa dengan budaya mengekor di medsos. Semua hal maunya dibagikan, entah bahaya atau tidak. Makin aktif di medsos, makin hidup! Mendadak berhati-hati bertindak setelah ada kejadian buruk. Media sosial bagai pedang bermata dua. Bisa bermanfaat sekaligus jerat yang merugikan. Jadi, kembali pada hikmat masing-masing pengguna. --KRAISWAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun