Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tebar Semangat di Medsos? Boleh, tapi Harus Pintar!

30 Oktober 2021   14:12 Diperbarui: 2 November 2021   05:30 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya seni Sanggar Lima Benua dari barang bekas | foto: Media Indonesia/Djoko Sardjono

Kini, dengan medsos sebagai 'senjata', jangan sampai memudarkan rangkulan itu. Sebagai ujung tombak bangsa bagaimana kita menjaga semangat itu tetap kokoh membara? Yuk, mulai dari yang paling sepele di sekitar kita.

Barisan penyingsing lengan kiri

Meski di beberapa daerah di Indonesia kasus Covid-19 sudah menurun, tak berarti 'peperangan' selesai.  Kita membuat kemajuan, tapi 'perang' masih berlanjut. 

Kita harus tetap waspada, karena virus Corona tetap mengintai. Biar sudah mendapat dua dosis suntikan vaksin, protokol kesehatan harus terus tegak. Jangan kasih kendor!

Para pemuda penyingsing tangan kiri | foto: dokpri/DELIANA
Para pemuda penyingsing tangan kiri | foto: dokpri/DELIANA

Sedangkan, masih ada kelompok masyarakat yang belum bisa divaksin. Entah terkendala kondisi kesehatan, atau antrian stok. Belum terhitung mereka yang sampai saat ini menolak vaksin karena berbagai alasan. 

Di sinilah peran pemuda untuk bersatu melawan Covid-19 dan virus kebebalan kelompok. Kapan lalu temanku, barisan pemuda, sedang mengantri untuk vaksin. Mereka suka disebut barisan pemuda-pemudi penyingsing lengan kiri. Mantab!

Berkarya melalui barang bekas

Apa tindakan anda dengan barang bekas? Menjualnya atau justru membuangnya? Tidak begitu dengan kumpulan pemuda di Sanggar Lima Benua, bermarkas di Klaten, Jawa Tengah. Mereka mendaur ulang besi bekas berbobot 1,5 ton menjadi barang seni. (detikcom)

Karya seni Sanggar Lima Benua dari barang bekas | foto: Media Indonesia/Djoko Sardjono
Karya seni Sanggar Lima Benua dari barang bekas | foto: Media Indonesia/Djoko Sardjono

Mereka merancang program Art Klat Sumpah Pemuda. Dari program ini Liben (sapaan akrab Lima Benua) menghasilkan 93 item produk seni berbahan besi bekas untuk memperingati Sumpah Pemuda ke-93. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun