Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kami Memilih Persalinan di Bidan, Ini 3 Sebabnya

13 Oktober 2021   12:13 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:34 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istriku dicek setiap saat oleh bidan, bahkan ditunggui. Ditolong saat terjadi kontraksi dengan memberikan pijatan di punggung, dan alat kompres dengan air hangat. Juga disediakan gymball untuk relaksasi.

Persalinan di bidan lebih eksklusif | foto: KRAISWAN
Persalinan di bidan lebih eksklusif | foto: KRAISWAN
Tak hanya disediakan makan dan minuman, di bidan istriku ditawarkan mau makan apa. Istimewa. Mau minum jus, makan yang panas berkuah-kuah, indo*i kuah + dobel telur juga dimasakin kalau mau! 

Sayangnya, saat itu istriku muntah-muntah dan mual, tidak nafsu makan. Semua kenikmatan itu tak sanggup memikat istriku. Syukur, dia masih mau minum jus alpukat dan makan kurma. Kurmanya bawa sendiri? Disediakan bidan, serius!

Minimal 8 jam setelah persalinan, ibu harus tinggal agar mudah dikontrol. Anak kami lahir jam 20-an, jadi baru pulang keesokan harinya. Esoknya ada bidan yang mengecek tensi, ada ahli laktasi yang mengajari cara memberikan ASI yang benar, dan kontrol oleh dokter sebelum pulang.

Hanya itu? Tidak. Provider kami menyediakan layanan kontrol ke rumah pada hari ketiga dan kedelapan. Kami juga bisa mengundang bidan secara pribadi ke rumah untuk memijat atau spa bayi. Kalau yang ini ada biaya khusus, tapi masih terjangkau.

Kalau ayah-bunda, memilih persalinan di mana? --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun