Istriku dicek setiap saat oleh bidan, bahkan ditunggui. Ditolong saat terjadi kontraksi dengan memberikan pijatan di punggung, dan alat kompres dengan air hangat. Juga disediakan gymball untuk relaksasi.
Tak hanya disediakan makan dan minuman, di bidan istriku ditawarkan mau makan apa. Istimewa. Mau minum jus, makan yang panas berkuah-kuah, indo*i kuah + dobel telur juga dimasakin kalau mau!Â
Sayangnya, saat itu istriku muntah-muntah dan mual, tidak nafsu makan. Semua kenikmatan itu tak sanggup memikat istriku. Syukur, dia masih mau minum jus alpukat dan makan kurma. Kurmanya bawa sendiri? Disediakan bidan, serius!
Minimal 8 jam setelah persalinan, ibu harus tinggal agar mudah dikontrol. Anak kami lahir jam 20-an, jadi baru pulang keesokan harinya. Esoknya ada bidan yang mengecek tensi, ada ahli laktasi yang mengajari cara memberikan ASI yang benar, dan kontrol oleh dokter sebelum pulang.
Hanya itu? Tidak. Provider kami menyediakan layanan kontrol ke rumah pada hari ketiga dan kedelapan. Kami juga bisa mengundang bidan secara pribadi ke rumah untuk memijat atau spa bayi. Kalau yang ini ada biaya khusus, tapi masih terjangkau.
Kalau ayah-bunda, memilih persalinan di mana? --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H