Sejak Mei 2018 Sumatra Utara punya tempat wisata baru. Yakni wisata religi di Harian Boho Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir. Tempat ini viral setelah seorang membagikan foto di Instagram, padahal dilarang masuk karena masih proses pengerjaan. Pemandangannya menawan!
Tanggung Jawab Kita terhadap Warisan Negeri
Menjadi tanggung jawab kita, agar warisan keindahan alam dan kebudayaan Danau Toba (Heritage of Toba) tersebut tetap lestari. Supaya bisa memberi manfaat jangka panjang bagi anak-cucu kita. Agar masyarakat sekitar makin sejahtera, namun juga terus ada keseimbangan lingkungan.
Untuk menjangkau suatu tempat, perlu akses infrastruktur dan transportasi memadahi. Bandara Silangit terbilang lebih dekat menjangkau Danau Toba dibanding Kualanamu. Menurut pengalamanku, belum ada transportasi umum yang terintegrasi menuju Danau Toba. Jalanannya masih sempit dan berlubang. Label DSP pada Danau Toba harusnya mendorong pemerintah dan kementrian terkait untuk menjawab masalah ini.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki program sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, and environment sustainibility) untuk membangkitkan kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Tanah Air. (tempo.co) Bagaimana upaya konkretnya? Mungkin dibuat kebijakan setiap wisatawan dilarang membawa makanan/minuman kemasan ke tempat wisata. Agar tidak meninggalkan sampah.
Hotel dan penginapan biasanya hanya bisa dijangkau pemilik modal besar. Padahal, masyarakat lokal juga harus sejahtera. Pemda dan kementrian pariwisata bisa mendorong warga untuk menyewakan beberapa kamar rumahnya yang memenuhi aspek CHSE dengan harga terjangkau. Warga mendapat pemasukan, wisatawan juga bisa lebih mengenal kehidupan warga.
Semua keindahan dan kenikmatan itu ada di Danau Toba. Ayo rencanakan berwisata ke Danau Toba! --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H