Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Danau Toba, Warisan yang Harus Kita Jaga

26 September 2021   23:55 Diperbarui: 26 September 2021   23:59 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati bulan madu di Pulau Samosir, suasana di depan penginapan | foto: KRAISWAN

Di Samosir tepiannya berpasir putih. Salah satu yang pernah aku kunjungi adalah "Pantai" Batu Hoda. Di "pantai" ini tersedia warung penjual makanan, gazebo, spot berfoto serta lapangan voli. Semua fasilitas gratis dengan membayar tiket RP25.000/orang.

Berwisata di Pantai Batu Hoda berpasir putih | foto: KRAISWAN
Berwisata di Pantai Batu Hoda berpasir putih | foto: KRAISWAN

Di beberapa tepi jalan di Samosir, terdapat rumah (bale) adat Batak dengan bahan kayu yang besar-besar. Uniknya, rumah adat ini dibangun tanpa menggunakan paku. Kami mampir di museum pertunjukan tari. Di tempat ini, biasanya ada pertunjukan tarian lokal dengan iringan alat musik komplit. Sayangnya, kedatangan kami tidak pas pertunjukkan.

Mampir di museum adat Batak | foto: KRAISWAN
Mampir di museum adat Batak | foto: KRAISWAN

Ada satu bangunan Batak's Museum Hutabolon. Yakni mini museum peradaban nenek moyang orang Batak. Terkait alat memasak, senjata, pakaian serta perkakas---produk teknologi---di masa itu.

Tugu Marga

Pusuk Buhit (puncak bukit) Pulau Samosir, salah satu puncak di barat Danau Toba, diyakini sebagai tempat 'kelahiran' etnis Batak. (wikipedia.org) Sehingga mudah ditemukannya tugu-tugu marga di Pulau Samosir, tempat setiap kelompok marga biasanya berziarah. Setahuku, hanya Orang Batak yang memiliki tugu marga.

Tugu marga orang Batak di Pulau Samosir dimulai sejak tahun 1960-an, makin berkembang tahun 1990-an. Diawali oleh migrasi besar-besaran orang Batak Toba keluar dari daerah Samosir sehingga perekonomiannya meningkat. Para perantau yang sukses ingin menunjukkan rasa terima kasih dan penghormatan kepada para leluhur melalui pendirian tugu.

Orang Batak mulai berlomba-lomba membangun tugu marga masing-masing dengan berbagai bentuk dan ukuran. Tugu juga melambangkan pemersatu antarsesama keturunan marga, melambangkan kekayaan, kehormatan dan kemuliaan (hamoraon, hasangapon, hagabeon). (digilib.unimed.ac.id)

Mampir ke Tugu Sitio | foto: KRAISWAN
Mampir ke Tugu Sitio | foto: KRAISWAN

Istriku boru (anak perempuan marga) Naibaho, sedangkan mamanya boru Sitio. Kami pernah mampir di tugu Sitio, yang letaknya dekat Pelabuhan Simanindo. Belum berkesempatan mengunjungi tugu Naibaho karena keterbatasan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun