Baca juga: Mengasihi Pasangan dengan Lima Bahasa Kasih
Sejak mendapati diri hamil, istriku menjalani banyak ketidaknyamanan, apalagi di trimester pertama. Mual, muntah, tidur tidak nyenyak, tidak nafsu makan, sensitif terhadap bau... Gejala beragam bagi tiap perempuan.
Aku hadir setiap hari bagi istri, tapi tak banyak membantu. Aku mencintai istriku, tapi tak mengurangi sedikitpun deritanya. Apa kabar mereka yang (maaf) hamil di luar nikah ya? Deritanya pasti berlipat ganda.
"Istri harus merasa dicintai ya mas. Dibantu kerjaan di rumah, dibeliin makanan yang diinginkan, dipijitin. Kalau bahagia, nanti ibu dan bayi sehat", kata bidan.
Siap bu bidan, istri saya merasa sangat dicintai kok, hehe.
Cinta yang nyata adalah melalui tindakan. Hadir, menemani, menyediakan bahu untuk bersandar, tangan untuk memijat, dan ember... untuk tempat muntah. (Hayo, kamu siap mental?)
Para calon ayah, ayo tunjukkan kehadiranmu, sebisa mungkin, untuk mendapingi bunda dan merawat debay.
3. Makin akrab dengan calon bayi
Selain membuat lebih nyaman, dengan mendampingi ibu hamil periksa, calon ayah bisa tahu langsung perkembangan janin dalam kandungan. Bahkan, kedekatan emosional dengan si kecil mulai terbentuk. (alodokter_id)
Anak lebih mudah akrab pada ibu karena digendong di perut ibu sembilan bulan. Begitu kata orang tua. Mungkin benar. Aku pun tak akrab dengan bapakku. Tapi, bisa jadi selama aku di perut ibu, bapak tak pernah mengajakku mengobrol.