Di satu bagian Tema 2, aku memberi tugas siswa untuk membuat peta pikiran dari teks bacaan. Harapannya, anak bisa mengambil sarinya, lalu menyajikan dengan cara unik. Metode ini tidak hanya mengasah aspek kognitif, melainkan psikomotorik. Anak perlu mengembangkan kemampuan menggunakan penggaris, mengukur, dan menghitung. Yang menggunakan komputer, perlu memilih shape, berapa ukurannya, warna apa yang dipilih.
Kesannya datar saja waktu aku memberikan tugas ini. Bisa ditebak jalannya cerita. Meski begitu aku menempuhnya dengan ikhlas. Inilah jalan hidupku, mau bagaimana?
Tapi... Aku dibuat kagum oleh karya anak-anak kelas 5. Aku salah. (Sebagian besar) Mereka bekerja melebihi ekspektasi. Ternyata, anak-anak bisa menyajikan informasi dengan menarik.
Berikan petunjuk yang jelas, mudah dimengerti
Aku membuat lembar kerja melalui Ms. Word, lalu mengunggahnya di Google Classroom. Lembar kerja berisi petunjuk pengerjaan, rubrik penilaian dan lampiran (jika ada). 1) Membaca teks dari buku paket, 2) Membuat peta pikiran berisi pertanyaan dan jawaban dengan kata tanya "5W+1H", minimal lima bagan, 3) Peta pikiran bisa dibuat melalui Google Document (file Word yang aku lampirkan di Classroom)---kecanggihan akibat pandemi, Microsoft Word, atau manual dengan kertas.
Meski sudah serba digital, daya tangkap dan fasilitas anak berbeda-beda. Jadi, sebisanya aku memberikan multi opsi, yang bisa memudahkan anak mengerjakan. Mau mengerjakan dengan soft file atau di kertas biasa lalu difoto dan dikirim melalui Classroom sama saja. Bedanya, 'kepatuhan' mereka pada rubrik yang kuberikan. Ya, penilaian wajib dengan rubrik/ kriteria. Ini menolong guru agar objektif, dan siswa mengerjakan sesuai ekspektasi.
Mulanya biasa, malah membuatku terpesona
Saat menyampaikan metode belajar dengan mind map, niatnya mau mendemonstrasikan cara penggunaan Google Document. Tapi apa daya, jaringan internet labil, performa laptop pun kecil. Demonstrasiku gagal. Informasi utama mereka dari slides PPT. Aku agak pesimis, bagaimana kalau anak belum paham dan tidak mengerjakan sesuai ekspektasi?
Tibalah hari mengecek tugas. Kain merah-putih diikat di kepala. Pensil tertancap di mulut. Jari-jemari di atas papan ketik. Boeng, Majoe Boeng!
Ternyata, murid-muridku mengerjakan dengan sangat baik. Kontennya lengkap, dibuat dengan rapi, berwarna-warni bahkan ada yang membuat dengan banyak cabang! Yang dikerjakan dengan komputer/ laptop canggih. Yang mengerjakan manual juga gigih. KEREN!
Berikut ini aku tampilkan sebagian karya menarik para muridku. Bukan berarti karya lain tidak bagus. Semua bagus. Disebabkan keterbatasan ruang. Tiap goresan pensil, bolpoin/ spidol; tiap bentuk yang dikreasi dengan aplikasi komputer menggambarkan bagaimana pikiran mereka membentu pola/ peta yang rumit, tapi unik.