Strateginya, sesuai ilmu zaman masih kecil, pakai karet gelang! Agak aneh, soalnya beda warna. Jamnya warna pink, karetnya kuning. Norak. Tak apalah, yang penting berfungsi. Toh posisinya di bagian bawah. Hanya kita dan Tuhan yang tahu.
Kertas bekas pengganjal gasper
Dari sekian banyak tingkah manusia, ada satu hal yang membuatku pening. Yang kurus pengen gemukan. Yang sudah gemuk, berambisi diet, tapi memburu promo Gofood tiap hari. Syapek deh!
Dulu, waktu kerja di Surabaya lingkar perut sempat bertambah. Tak lama, kembali susut. Kini, setengah tahun setelah menikah si perut kembali mengembang. Artinya, bobotku bertambah. Indikatornya? Perut terasa sesak, sabuk sampai lepas dari gaspernya. Bayangkan!
Aku sudah berusaha mengakali, ditambal pakai lakban transparan, lakban hitam, sampai selotip kertas. Nihil! Tetap selip. Syukurnya sabuk itu batal digudangkan, karena masih berfungsi. Triknya? Ganjal dengan kertas bekas. Selesai soal. Selotip kan licin, makanya selip. Sedangkan kertas tidak.
Tali rafia untuk 'menempel' colokan
Di rumah kontrakan (baca: pinjaman) kami posisi colokan listriknya unik. Sayangnya, kurang cocok dengan pola kerjaku dan istri. Ada yang ketinggian, atau kejauhan dari meja. Jadi harus ditambah perpanjangan kabel. Seringnya posisi kabel ini tak teratur, jadi mengganggu.
Mau ditempel permanen, ini rumah orang. Kalau didiamkan bikin gemes. Dipakailah paper clip hitam besar sebagai pengait, lalu tali rafia sebagai pengikat. Taraa... Lumayan rapi kok.
Air mineral gelas sebagai sandaran HP