Pada akhirnya bukan varian virus Corona yang terus bermutasi yang mengancam kesehatan kita. Melainkan sikap kita yang serakah, mudah panik dan egois. Sikap panik mendorong orang membeli barang melebihi kebutuhan, sampai berebut. Padahal kondisi tubuhnya fit, tidak bergejala.
Bandingkan dengan sesamanya yang memang sakit dan butuh nutrisi tambahan. Itu egois namanya. Dikhawatirkan, tipe manusia yang mudah panik ini kalau (amit-amit) terpapar Covid-19, pasti panik luar biasa. Wong dalam kondisi sehat saja sudah panik.
Kepanikan juga berpotensi menumpulkan akal sehat. Atau karena tak memakai akal sehat, makanya jadi panik? Sebotol susu beruang 189 ml harganya Rp. 9.000 -- Rp. 10.000.Â
Bandingkan dengan susu merek lain, per liter harganya sekitar Rp. 13.500. Isinya sama-sama susu, fungsinya juga sama. Kenapa orang rela berebut demi susu beruang? Susah diajak pinter...
Bagaimana kita menyikapi panic buying susu beruang
Anda juga tak kebagian susu beruang? Tenang, banyak temannya. Tak perlu panik berlebih. Percayalah, susu beruang ini bukan penentu mengalahkan Covid-19.
Mari menikmati fenomena ini sebagai hiburan. Jadikan sebagai lelucon yang otomatis bisa menaikkan sistem imun. Seperti meme beberapa teman di story WA berikut.
Yuk, tetap belajar, terus gunakan akal sehat di masa pandemi! --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H