NEGATIF merepresentasikan hal-hal yang jahat, melanggar hukum, bertentangan dengan moral, maupun dosa. Pokoknya sesuatu yang tidak diinginkan. Kecuali dalam hal tes Covid-19. Justru didoakan, diharapkan dan diikhtiarkan supaya negatif.
Salah satu kiat supaya hasil tes Covid-19 negatif adalah mempertahankan pikiran positif. Mikir yang happy-happy, kata teman. Bagiku, yang bisa membuat hepi adalah menulis. Bagi istriku, memasak dan memproduksi jamu. Bagi yang lain makan enak, membuat konten Tik-Tok, nonton drakor, memburu promo Gofood...
Akibat melayat ke rumah teman, aku harus isoman dua minggu. Ada enaknya, tak enaknya pun banyak. Syukurnya, hasil tes negatif. Berikut ini 3 hikmahnya.
1# Tidak meremehkan Covid-19Â
Virus Corona masih mengganas. Meski vaksinasi sudah berjalan, aturan PPKM terus disosialisasikan. Presiden sendiri berujar, vaksin bukan jaminan mengalahkan Covid-19. Melainkan perilaku kita untuk terus menjalankan protokol kesehatan dalam kebiasaan baru.
Seperti kasus di Kudus, Jawa Tengah, misalnya. Terjadi lonjakan kasus karena pasien positif ditunggui oleh keluarganya yang mengabaikan prokes. (kompas.com) demikian hasil sidak Ganjar. Pihak rumah sakit yang memberi izin. Ini disebut upaya meremehkan virus Covid-19. Pemerintah provinsi sampai harus mengambil alih.
Perhatikan sekitar Anda. Makin banyak yang bepergian tanpa masker. Ini juga meremehkan Covid. Kebetulan saja imun tubuhnya pas baik. Kalau terinveksi tanpa gelaja dan menularkan orang lain, jadi menyusahkan.
Aku makin mawas sejak pergi melayat itu. Harus terus melakukan prokes saat melakukan mobilitas. Meski sudah sekali divaksin. Biar dua kali swab negatif. Tidak boleh lengah maupun meremehkan Covid.
Dua kali tes hasilnya negatif juga. Seandainya tidak mengikuti tes, bukan masalah. Betulkah begitu?
2# Lebih banyak waktu dengan keluarga