Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

BTS Meal, dari Demam Korea sampai Propaganda

12 Juni 2021   23:01 Diperbarui: 12 Juni 2021   23:42 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARMY Dubai menganggap kemasan bekas BTS Meal sampah | foto: Instagram/indozone.id
ARMY Dubai menganggap kemasan bekas BTS Meal sampah | foto: Instagram/indozone.id

BTS Meal, Propaganda Korea Selatan

Denny Siregar mengupas fenomena ini sebagai Propaganda Korea Selatan pada negara-negara lain, termasuk Indonesia. Mereka memetakan selera konsumen lalu meluncurkan industri kreatifnya. Yang digemari anak muda, lalu mengemasnya dalam produk-produk yang dibutuhkan, seperti makanan BTS ini.

Menurut Denny, Kpop ini difasilitasi penuh oleh pemerintah Korsel. Tujuannya? Ya buat propaganda ke negara lain. Jangan bangga jadi konsumen negara lain. Ini perang digital, kita dijajah bro!, seru Denny.

Kpop sebagai pelaris

Tak selamanya pelaris dagangan berbau mistis. Itu pun kalau Anda percaya. Pelaris di era modern jauh sama sekali dari hal mistis. Para dalang kapitalis memanfaatkan media sosial menjadi pelaris.

Milenial dan Kpop. McD dan BTS. Formula jitu pelaris.

Strategi McD menggandeng BTS adalah pintar. Mereka tahu, produk yang dilabeli ikon idolanya bakalan laku keras. Mereka sukses. Tak soal jika belakangan gerainya ditutup sementara. Itu barulah awal, tak mungkin menghentikan para ARMY menggilai produk idolanya.

Anda punya bisnis? Coba tempelkan ikon BTS, SM4SH atau organisasi sejenis, pasti laris!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun