Uniknya, biji-bijian yang dicampakkan istri tadi malah tumbuh. Ada melon, dan cabe. Biji buah lainnya nampaknya tak lolos uji. Bibit-bibit ini sayang kalau tidak dipindah ke tempat yang lebih longgar.
Maka plastik bekas kemasan dan kompos tadi berjodoh dengan para bibit ini. Dengan secuil lahan di depan rumah, di tepi jalan raya, kami menata beberapa tanaman. Di bawah naungan pohon mangga, posisinya sejajar terbit matahari. Mereka mendapat cukup cahaya untuk proses fotosintesis.
Ada juga tanaman lain yang kami tanam langsung di tanah, bibitnya kami minta dari lahan bapak. Ada sereh, dan daun pegagan. Jadilah mini taman ala kami. Tidak besar, boro-boro mahal, tapi penuh manfaat. Kalau perlu dadakan, tinggal petik depan rumah. Jiwa-pikiran pun cerah melihat yang hijau-hijau.
Demikian tips mini taman gratis ala kami. Anda mau coba? --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H